TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Jambi cenderung meningkat.
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Provinsi Jambi pada triwulan pertama Januari sampai Maret 2023, kekerasan terhadap anak dan perempuan sudah mencapai 75 kasus terlapor.
Kepala UPTD Dinas Perlindungan Perempuan dan anak (UPTD-PPA) Provinsi Jambi, Asi Noprini mengatakan dari jumlah tersebut ada sebanyak 54 kekerasan terhadap anak sisanya 18 kekerasan terhadap perempuan.
"Paling banyak terjadi di Kabupaten Muaro Jambi dan disusul Kabupaten Tanjab Timur," katanya pada Jumat (7/4/2023).
Dia menerangkan kejadian kekerasan anak dan perempuan sebenarnya banyak terjadi di Kota Jambi.
Namun, karena Pemerintah Kota Jambi memiliki Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) sendiri maka laporan kekerasan terhadap anak dan perempuan masuk ke sana.
Baca juga: Dianggap Pelecehan Nama Baik Partai, Rendra Fraksi PKS Walkout Paripurna
Baca juga: Mantan Kades DPO Kasus Dana Desa Dieksekusi di Lapas Muara Bungo, Edoh Ditangkap di Jakarta Barat
"Kota sebenarnya terbanyak karena kota punya layanan sendiri, pasti paling banyak kota, karena kota kan penduduknya campuran," tambahnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan terhadap anak dan Perempuan di Jambi seperti faktor gadget dan faktor ekonomi, serta faktor ketahanan keluarga.
“Tapi kita lihat seluruhnya ketahanan keluarga, karena di ketahanan keluarga itu masuk kedalam ketahanan ekonomi, Psikologis, Agama dan lainnya," jelasnya.
Sementara itu, kekerasan terhadap anak seringkali terjadi ketika orang tua yang sibuk bekerja, tapi ada juga orang tua yang ekonominya di bawah rata-rata dan itulah menjadi faktor.
Dan untuk Psikis penyebabnya mereka menjadi korban karena juga kadang menjadi korban orang tua nya, kurang perhatian dari orang tua.
"Kalau yang puber itukan, ada orang yang memberi perhatian dan kasih sayang lebih tertarik, bukan karena uang saja," katanya.
Tambahan informasi dari jumlah kekerasan terhadap anak untuk kekerasn fisik terjadi sebanyak sembilan kasus, psikis ada 48 kasus, kekerasan seksual sebanyak 35 kasus dan penelantaran anak sebanyak satu kasus.
Sementara dari jumlah kekerasan terhadap perempuan kekerasan fisik terjadi satu kasus, psikis terjadi 13 kasus dan kekerasan seksual terjadi lima kasus dan penelantaran sebanyak dua kasus. (Tribunjambi.com/Musawira)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Dianggap Pelecehan Nama Baik Partai, Rendra Fraksi PKS Walkout Paripurna
Baca juga: Sedang Tanding RRQ VS EVOS di Playoff MPL ID Season 11, Tonton Live Streaming Disini!
Baca juga: Tak Puas Jawaban Eksekutif Soal Batubara, Rendra Fraksi PKS Walkout Paripurna