Pembunuhan Berantai

Tak Hanya Palembang, Warga Lampung Turut Dibunuh Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet, Ini Identitasnya

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selain warga Palembang, warga Lampung turut menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

TRIBUNJAMBI.COM - Selain warga Palembang, warga Lampung turut menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Dukun tersebut dikabarkan telah melakukan pembunuhan sejak 2020 lalu.

Irformasi dukun yang menjadi pembunuh tersebut disampaikan AKBP Hendri Yulianto, Kapolres Banjarnegara.

Dia mengatakan bahwa dari hasil evakuasi bahwa korban pertama yang digali berasal dari Sukabumi.

Sementara korban terakhir, ke 12 yang dievakuasi berasal dari Lampung.

Korban dari Lampung tersebut merupakan pasangan.

Korban tersebut bernama Irsyad.

"Mbah Slamet hanya mengingat korban pertama yang ditemukan, yaitu Paryanto (53) warga Sukabumi, Jawa Barat, dan kuburan terakhir yang dibongkar atas nama Irsyad dan pasangannya, warga Lampung."

Baca juga: Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang Habisi Nyawa Kliennya Sejak 2020 dan Tak Ingat Nama Korbannya

Baca juga: Sosok Arteria Dahlan Disorot Usai Debat dengan Mahfud MD Soal 349 T, Diduga 3 Tahun Tak Lapor Harta

"Sejak 2020 pengakuannya tersangka," kata Kapolres, Selasa (4/4/2023) petang.

Namun demikian, polisi masih terus mendalami keterangan tersangka.

Pasalnya, keterangan tersangka masih kerap berubah-ubah.

Hendri melanjutkan, saat dibawa ke lokasi penemuan mayat, Mbah Slamet tidak ingat nama-nama 12 korban yang telah dibunuh dan dikuburkan.

"Ditanya lubang ini atas nama siapa lupa," ujar Hendri.

Pantauan Kompas.com, Mbah Slamet diajak untuk menunjukkan lubang-lubang bekas kuburan yang telah dibongkar.

Warga Palembang Jadi Korban

Kepala Desa di Banjarnegara, Jawa Tengah ungkap satu tahun lalu ada laporan orang dari Palembang, Sumatera Selatan yang diduga jadi korban pembunuhan Mbah Slamet, dukun pengganda uang.

Orang hilang tersebut diperkiran menjadi bagian dari penemuan 11 mayat di kebun yang menggegerkan warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Mereka diduga merupakan korban pembunuhan lantaran kesal saat ditagih hasil menggandakan uang.

Baca juga: Korban Pembunuhan Mbah Slamet Jadi 12 Orang, Semua Korban Klien Penggandaan Uang?

Kepala Desa Balun, Mahbudiono mengungkapkan bahwa dia pernah menerima laporan orang hilang dari Palembang sebelum terungkapnya kasus tersebut.

"(Pernah menerima laporan) orang hilang sudah sekitar setahun lalu yang dari Palembang, sudah ditangani polisi," ungkap Mahbudiono kepada wartawan, Senin (3/4/2023).

Selain itu, perangkat desa setempat juga kerap menerima aduan korban yang merasa ditipu Mbah Slamet.

"Pernah juga ada orang menggandakan uang dan akhirnya gagal,"ungkapnya.

"Saya pernah ke rumahnya (Mbah Slamet), sama pengadunya, tapi tidak ketemu. Pengaduan sering melalui perangkat kami, mana kala didatangi tidak ada, susah orangnya," kata Mahbudiono.

Selama ini, pemerintah desa juga tidak mengetahui tamu yang datang ke rumah Mbah Slamet.

Mahmudiono mengatakan, sosok Mbah Slamet dikenal jarang bergaul dengan warga lainnya.

Dia juga tidak mengetahui secara pasti pekerjaan Mbah Slamet.

"Orangnya jarang kelihatan, intinya jarang bermasyarakat.

Baca juga: Korban Pembunuhan Oleh Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Bertambah, Sudah 6 Bulan Dikubur

Pekerjaan sesungguhnya juga kurang tahu," ujar Mahmudiono.

Diberitakan sebelumnya, warga Banjarnegara, Jawa Tengah, digegerkan dengan peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seorang dukun.

Tersangka nekat membunuh korban berinisial PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat, lantaran kesal terus ditagih.

Mayatnya dikubur di kebun Mbah Slamet.

Belakangan, pada Senin ini polisi kembali menemukan 10 mayat yang terkubur di kebun milik Mbah Slamet.

Korban Bertambah

Jumlah korban pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah bertambah menjadi 12 orang.

Penambahan tersebut setelah polisi kembali menemukan dua jenazah, Selasa (4/4/2023).

Korban tersebut ditemukan setelah pihak kepolisian melakukan beberapa penggalian berdasarkan petunjuk tersangka.

Sehingga hingga saat ini totalnya menjadi 12 jasad manusia yang ditemukan polisi.

"Iya, total ada 12 jenazah ditemukan," kata Kabibdhumas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy kepada wartawan di kantor Polda Jateng, Selasa (4/4/2023) sore.

Menurutnya, jasad tersebut sudah terpendam selama sekira enam bulan.

Baca juga: Kesaksian Relawan Saat Evakuasi Jasad Korban Pembunuhan Oleh Dukun Pengganda Uang: Sudah Jadi Tulang

Hanya saja, polisi masih bekerja untuk menemukan detail semua korban lewat tim Disaster Victim Identification (DVI).

"Ada yang tinggal tengkorak saja," paparnya.

Belasan jasad tersebut merupakan korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang Slamet Tohari (45).

Kasus ini terungkap usai polisi menemukan jasad PO (53) terpendam di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara, Minggu 2 April 2023.

PO sempat memberi pesan kepada sang anak untuk melapor ke aparat kepolisian jika dirinya tak kunjung kembali dari rumah tersangka.

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi kembali menemukan sembilan jasad di ladang milik tersangka , Senin 2 April 2023.

Ditambah dengan korban PO berarti ada 10 jasad.

Petugas kembali menemukan dua jasad lagi hari ini, sehingga total ada 12 jasad.

Diberitakan sebelumnya, Polres Banjarnegara menangkap Slamet Tohari alias mbah Slamet (45) dan asistennya BS (32) warga Comal, Pemalang.

Keduanya merupakan komplotan penipu dengan modus penggandaan uang.

Slamet dan BS membunuh korbannya dengan racun.

Saat ini keduanya telah ditahan.

Kabidbumas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng akan mengindentifikasi mayat tersebut malam ini.

"10 jenazah masih penyelidikan, malam ini akan diidentifikasi tim DVI Polda Jateng," katanya melalui pesan singkat Whatsapp, Senin (3/4/2023) malam.

Iqbal meminta terhadap keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya silahkan laporan ke Polres Banjarnegara.

Baca juga: Ahmad Dhani Tak Terima Bayaran Once Lebih Mahal dari Dirinya: Kan Nggak Masuk Akal!

Dapat pula mendatangi kantor kepolisian terdekat.

"Nanti akan dibantu untuk proses identifikasi," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, tersangka pembunuhan TH (45) alias Mbah Slamet si dukun pengganda uang ditangkap polisi lantaran membunuh para korbannya.

Ia mengiming-imingi para korban dengan keuntungan besar bilamana menggandakan uang di tempatnya.

Korban dijanjikan misal setor uang Rp40 juta hingga Rp70 juta akan digandakan menjadi Rp5 miliar.

Bukannya menempati janji, para korban malah dibunuh secara keji dengan dikubur di satu liang lahat di area perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Polisi telah melakukan penggalian sejak Senin (3/4/2023) siang.

Penggalian merupakan hasil penulusuran polisi dengan pemantik terbunuhnya korban korban pertama atas inisial PO (53) warga Sukabumi, Jawa Barat.

Informasi yang dihimpun Tribun, 10 jenazah tersebut dibawa ke RSUD Banjarnegara.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: BPOM Jambi Periksa 185 Sampel Takjil Yang Dijual di Pasar Bedug, Ini Hasilnya

Baca juga: Edi Purwanto Hadiri Musrenbang RKPD Provinsi Jambi

Baca juga: Belasan Rumah di Sungai Bahar Muaro Jambi Rusak Dihantam Angin Puting Beliung

Baca juga: BREAKING NEWS Angin Puting Beliung Hantam Sungai Bahar, Sejumlah Rumah Rusak

Artikel ini telah diolah dari TribunJateng.com

Berita Terkini