TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Jelang Ramadan tahun ini, Pemerintah Kota lakukan pengecekan potensi kenaikan harga bahan pangan di pasar yang ada di Kota Jambi.

Wakil Wali Kota Jambi Maulana mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan juga Kepala Bulog Jambi.

"Kami TPID sudah melakukan rapat dan mengundang kepala Bulog untuk mengecek potensi kenaikan. Beliau (Kepala Bulog,red) sampaikan memang ada (kenaikan,red), sehingga akan dilaksanakan operasi pasar," katanya.

Ia mengatakan, kenaikan harga saat Ramadan hingga Hari raya Idul Fitri wajar terjadi. Sebab, pada momen tersebut, permintaan masyarakat terhadap suatu barang meningkat.

Namun, untuk menjaga agar kenaikan harga tidak sampai melonjak, Maulana mengatakan pihaknya bersama Bulog Jambi akan melakukan operasi pasar.

"Di Ramadan ini permintaan akan meningkat. Kalau naik dipastikan naik, tapi tidak boleh melonjak," ujarnya.

Maulana menambahkan, dalam rapat tersebut ia juga meminta untuk penambahan stok minyak goreng subsidi.

"Kita minta kuota Minyakita dari Kementerian Perindag, tapi belum datang. Jadi ada kenaikan diharga Rp15 ribu untuk minyak biasa, sementara kalo Minyakita ada HET (Harga Ecer Tertinggi,red)," ujarnya.

Sementara itu, untuk komoditi lain seperti cabai dan bawang, kata Maulana, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi terus memonitor stok yang ada sehingga tidak terjadi kelangkaan.

"Kita monitor dari Dinas Perindag untuk cabai dan bawang. Saya juga sudah sampaikan ke Pak Gubernur terkait dengan kemacetan, jangan sampai terjadi karena itu menjadi salah satu penyebab kenaikan harga," jelasnya.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Gubernur Jambi Sarankan Perbaiki Tata Niaga Sebelum Operasi Pasar

Baca juga: Sekda Kota Jambi Sebut Operasi Pasar Murah akan Berlanjut Sampai Nataru

Baca juga: Jaga Stabilisasi, Bulog Jambi Terus Gencarkan Operasi Pasar