Insiden Berdarah di Jayawijaya, Pemuda Katolik Dorong Percepat Investigasi, Buka Dialog dan Jangan

Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dialog soal kerusuhan di Jayawijaya

TRIBUNJAMBI.COM -  Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Jayawijaya Yusuf Huby menduga adanya provokasi menjadi pemicu konflik antara masyarakat sipil dan pihak keamanan yang terjadi insiden di kota Wamena, Kamis (23/2/ 2023).

Tindak kekerasan terjadi Wamena Jayawijaya itu menurut Yusuf Huby berawal isu penculikan anak SD di Sinakma.

Kemudian yang dianggap pelaku diamankan pihak kepolisian.

Akhirnya terjadi perlawanan antara masyarakat dan pihak Kepolisian.

Menurut aktivis HAM, Theo Hesegem bahwa dalam peristiwa tersebut 10 orang meninggal dunia dan luka kurang lebih 17 orang mengalami luka-luka.

Pemuda Katolik mempertanyakan cara penanganan persoalan awal di TKP oleh pihak keamanan.

“Mengapa pihak keamanan harus menangani persoalan di tempat terbuka yang dapat memancing emosi warga yang sudah terprovokasi dengan isu penculikan anak", ungkap Yusuf.

Baca juga: Ada Albert Sitorus dan Ramot Siagian, Ini Identitas Korban Tewas Kerusuhan Papua

Yusuf Huby juga menyesalkan tindakan pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang tidak responsif dengan situasi yang terjadi.

“Pemerintah Jayawijaya seharusnya terlebih dahulu merespon setiap situasi yang berpeluang konflik di wilayah kabupaten Jayawijaya melalui pendekatan dengan tokoh masyarakat yang berpengaruh di wilayah tersebut misalnya kepala suku, tokoh agama, kepala distrik dan kepala kampung setempat melalui pendekatan persuasif," ungkapnya lagi.

Pemuda Katolik berharap kepada pihak yang berwenang untuk menelusuri dan menangkap oknum-oknum yang menjadi provokator dan menyebar hoax yang akhirnya memicu insiden kekerasan tersebut.

Dia menegaskan agar yang melanggar hukum, masyarakat sipil maupun TNI/ Polri untuk segera di proses hukum sesuai aturan yang berlaku.

"Kami berharap Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, untuk segera menyelesaikan persoalan ini melalui mekanisme dan aturan yang berlaku. Kami berharap semoga kejadian yang menelan banyak korban jiwa ini murni dari dampak isu penculikan anak bukan karena kepentingan tertentu atau manajemen konflik yang diskenariokan," tegas Yusuf Huby.

Lebih rinci Yusuf Huby menyampaikan poin-poin yang harus segera dilakukan:

1. Investigasi prosedur pihak keamanan dalam menangani situasi dilapangan. Tindak tegas jika ada mal prosedur dalam penanganan lapangan. Bentuk tim investigasi yang independen.

Baca juga: Hoaks Penculikan Anak Jadi Penyebab Kerusuhan di Wamena Papua, 9 Orang tewas

2. Buka ruang dialog untuk menyerap aspirasi masyarakat, para tokoh adat dan tokoh masyarakat, khususnya terkait nasib warga yang ditahan
3. Warga yang meninggal dunia, jenazahnya diserahkan dengan baik kepada keluarga korban
4. Pemerintah daerah memfasilitasi pemakaman warga yang meninggal dunia

Halaman
12

Berita Terkini