TRIBUNJAMBI.COM - Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) angkat bicara terkait Bharada Richard Eliezer menyebutkan ada wanita keluar dari rumah Ferdy Sambo sambil menangis.
Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi memastikan bahwa Richard sudah berkata jujur terkait perempuan misterius tersebut.
Sebab kata Edwin bahwa pihaknya sejak awal telah meminta mantan ajudan Sambo untuk berkata jujur soal kasus kematian Yosua.
"Tentu (sejak awal kami minta Bharada E jujur)," kata Edwin Partogi sebagaimana dilansir dari Tribunnews.com, Jumat (2/12/2022).
Dia juga mengungkapkan bahwa perihal wanita tersebut bukan pertama kalinya di dengar oleh pihaknya selaku LPSK.
Kata Edwin bahwa saat Bharada E diperiksa LPSK, terdakwa juga mengungkapkan ada wanita menangis saat keluar dari rumah Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan.
"Iya (Bharada E sejak awal bilang begitu)," ujarnya.
Bahkan dia menegaskan bahwa yang disampaikan Bharada eliezer tersebut bukanlah sebuah karangan.
Tentu hal itu akan membantah tanggapan kubu suami Putri Candrawati yang menyebutkan bahwa Richard mengaerang soal perempuan tersebut.
"Iya (bukan karangan). Kami sudah dengar sebelumnya," ungkap dia.
Kubu Ferdy Sambo Bantah Wanita Menangis
Sementara, pengacara keluarga Ferdy Sambo, Arman Hanis menganggap Bharada E mengarang soal insiden wanita itu.
"Terkait keterangan RE di persidangan, saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja dan juga tidak ada dalam dakwaan klien kami," kata Arman saat dihubungi, Jumat.
Bantahannya itu, kata Arman, didasari karena Bharada E sendiri tidak berdinas di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan melainkan di rumah dinas Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga.