“Kalau saya mutar balik ke tambang bisa-bisa saja tapi kan nggak ada hasilnya sedangkan saya mau ngirim uang untuk keperluan keluarga, makanya saya bertahan mau tidak mau sampai saat ini saya ada di sini,” ucapnya.
Ia membeberkan sekali injak gas bisa mencapai Rp500 ribu ditambah amprah Rp190 ribu dan lain-lainnya bisa mencapi Rp900-1 juta.
Baca juga: Macet Akibat Truk Batu Bara Masih Terjadi di Jambi, Ini yang Dipersiapkan Kementerian ESDM
Sejauh ini, kata Ujang di Terminal Muara Bulian setidaknya tersisa 10 unit angkutan batu bara yang gantung dan masih menunggu informasi selanjutnya untuk melintas.
"Saya sudah 6 hari di terminal. Kalau bisa kami diperbantukan. Saya sudah sampaikan ke keluarga, mereka merasa prihatin bahkan saya semalam ada dibekalin uang jalan sama keluarga,”
“Selama di sini saya tidak bisa mengirim uang ke keluarga. Makan saja kita hemat-hemat,” pungkasnya.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News