TRIBUNJAMBI.COM - Kehidupan di Kampung Bahari, Jakarta Utara. Kampung Bahari merupakan salah satu sarang narkoba di Jakarta yang disebut di bawah kendali Irjen Teddy Minahasa.
Hal itu terungkap saat Irjen Teddy Minahasa ditangkap terkait kasus peredaran narkoba.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa menyebut Irjen Teddy Minahasa mengambil sabu 5 kilogram yang berasal dari ungkapan Polres Bukittingi, Sumatera Barat (Sumbar).
Saat diungkap polisi, sisa sabu yang berhasil diamankan polisi seberat 3,3 kilogram.
Menurut Kombes Mukti Juharsa sabu seberat 1,7 kilogram telah dijual komplotan pengedar narkoba tersebut di Kampung Bahari, Jakarta Utara.
Baca juga: Tiga Terdakwa Kasus dugaan korupsi proyek SPALD-T Batanghari Divonis, Berikut Putusannya
Baca juga: Tidak Sejalan dan Merasa Dicurangi, Kuasa Hukum Penggugat PHK Sepihak PT HAL Mengundurkan Diri
Seluk Beluk Kampung Bahari
Kampung Bahari sudah berulangkali digerebek oleh polisi.
Namun hal itu tak membuat Kampung Bahari bersih dari barang haram tersebut.
Terakhir kali Kampung Bahari digerebek pada Kamis (29/9/2022) malam.
Lapak tempat pesta sabu di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara digerebek Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Utara.
Pada lapak atau gubuk yang digerebek tersebut, polisi menemukan sejumlah barang bukti bekas transaksi dan konsumsi sabu.
Tak hanya itu, saat mendatangi lapak terbuat dari kayu itu, petugas mendapati tulisan di dindingnya yang menyatakan harga sewa gubuk tersebut.
"Sewa lapak Rp 10.000," begitu tertulis seperti terlihat dalam video dokumentasi petugas, Jumat (30/9/2022).
Lapak tersebut diduga kuat dibangun oleh para bandar narkoba Kampung Bahari.
Keberadaannya disediakan bagi para pemakai narkoba terutama jenis sabu yang tak memiliki tempat untuk melampiaskan adiksinya.