Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Daftar 25 Anggota Polri Diperiksa yang Tak Profesional Tangani TKP Brigadir Yosua Hutabarat

Penulis: Suang Sitanggang
Editor: Suang Sitanggang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri, Brigadir Yosua, Ibu Brigadir Yosua

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kapolri mengumumkan sebanyak 25 orang personel Polri diperiksa terkait meninggalnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan pemeriksaan masih terus berjalan.

Pemeriksaan tersebut terkait ketidakprofesionalan penanganan tempat kejadian perkara meninggalnya Brigadir J.

"Sebanyak 25 personel ini diperiksa terkait ketidakprofesionalan dalam penanganan TKP," ungkap Kapolri saat konprensi pers, Kamis (4/8/2022).

Dia bilang, beberapa orang lagi diperiksa pada dugaan hambatan-hambatan dalam hal penanganan TKP dan penyidikan.

"Tentunya kita ingin semua berjalan dengan baik," ungkap Kapolri.

Siapa saja yang diperiksa itu? Inilah daftar 25 personel Polri yang diperiksa sesuai keterangan Kapolri:

1. Perwira tinggi, pangkat Brigjen: 3 personel

2. Perwira menengah, pangkat Kombes: 5 personel

3. Perwira menengah, pangkat AKBP: 3 personel

4. Perwira menengah, pangkat Kompol: 2 personel

5. Perwira muda: 7 personel

6. Bintara dan tamtama: 5 personel.

Kapolri menjelaskan, personel yang diperiksa itu berasal dari Propam, Polres, dan juga beberapa personel Polda dan Bareskrim.

"Kita ingin semua proses bisa berjalan dengan baik. Oleh karena itu, terhadap 25 personel yang telah dilakukan pemeriksaan, kita akan jalankan proses pemeriksaan terkait dengan pelanggaran kode etik," tutur Jenderal Listyo.

Tentunya, tambah Kapolri, apabila ditemukan adanya proses pidana, juga akan memproses pidana yang dimaksud.

Kapolri juga menyebut malam ini akan keluarkan telegram khusus untuk mutasi 25 personel tersebut.

"Malam ini saya akan keluarkan TR khusus untuk memutasi. Tentunya harapan saya proses penanganan tindak pidana terkait meninggalnya brigadir yosua ke depan akan berjalan dengan baik," tuturnya.

Baca juga: 25 Polisi Diperiksa Terkait Tewasnya Brigadir J Termasuk 3 Jenderal, Ada Pelanggaran Kode Etik?

Baca juga: Bharada E Jadi Tersangka, Komnas HAM Telusuri Pelaku Lain Terkait Tewasnya Brigadir J

Ditambahkan Kapolri, dirinya yakin timsus akan bekerja keras, dan menjelaskan hasil pekerjaan kepada masyarakat, dan membuat terang peristiwa yang terjadi.

Sementara itu, Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Yosua, mengatakan dirinya mengapresiasi kebijakan Kapolri dan kinerja tim khusus.

Dia bilang, penetapan tersangka telah menjadi langkah besar yang dihadirkan kepolisian atas kematian Brigadir J yang cukup lama jadi misterius.

Pada kasus ini, Polri sudah menetapkan satu orang tersangka, yakni Bharada E, Rabu (3/8/2022) malam.

Terkait kemungkinan pihak lain yang harusnya bertanggung jawab, Samuel Hutabarat tidak mau berspekulasi.

"Itu tergantung tim khusus. Saya tidak ahlinya. Saya hanya menunggu soal hasil," ungkap Samuel dalam wawancara di Kompas TV.

Sementara itu, terkait pernyataan turut belasungkawa yang tadi pagi disampaikan Irjen Pol Ferdy Sambo, Samuel mengatakan keluarganya membuka pintu hati dan pintu rumah untuk siapapun.

Keluarga Bersyukur Sudah Ada Tersangka

Pihak keluarga Brigadir Yosua mengucapkan syukur karena ada tersangka yang ditetapkan meskipun sedikit lambat.

"Kami dari keluarga bersyukur sudah ada tersangka, meskipun lambat penyidikan, tapi tetap bersyukur sudah ada satu ditetapkan tersangka," kata Roslin Simanjuntak, Bibi Brigadir Yosua, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Isi Pasal 338 KUHP yang Menjerat Bharada E Tersangka Kematian Brigadir J

Baca juga: TANGISAN Ibunda Brigadir Yosua Hutabarat: Bangkit Rohmu Biar Terungkap Semua Anakku

Namun keluarga meyakini yang bertanggung jawab atas meninggalnya Brigadir Yosua lebih dari satu orang.

Keluarga meminta penyidik lebih teliti dalam melakukan penyelidikan kasus meninggalnya Brigadir Yosua.

"Kami memohon untuk penyidik untuk lebih teliti lagi, karena kami tidak yakin hanya satu pelakunya," tegasnya.

Hal ini ia ungkapkan karena melihat dari tubuh Brigadir Yosua, serta masih menunggu autopsi kedua yang diharapkan transparan, sehingga dirinyanyakin pelakunya lebih dari satu orang.

"Jadi kami minta kepada penyidik sungguh-sungguh mereka melakukan penyidikan dengan baik dan transparan," ucap Roslin.

Selain itu ia meminta Presiden Joko Widodo bertindak dengan tegas dan kapolri untuk melakukan penyidikan dengan baik.

Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua memberikan pesan kepada Istri Ferdy Sambo untuk mengatakan hal yang sebenar-benarnya.

"Ada satu pesan untuk ibu Putri, tolonglah ibu Putri berkata jujur, siapa-siapa saja pelaku yang melakukan penganiayaan kepada anak kami almarhum Brigadir Yosua," ucapnya.

Karena hingga saat ini istri Ferdy Sambo dikabarkan masih shock dan trauma.

"Harapan kami katanya selama ini ibu Putri menganggap anak kami almarhum sebagai anak, adik, tolong ungkapkan, katakan sejujurnya apa yang terjadi? kejadian yang menimpa anak kami almarhum Brigadir Yosua," jelasnya.

Ia juga meminta kepada penyidik untuk mengusut tuntas dalang dibalik semua kejadian ini. (*)

Baca juga: Ibu Brigadir Yosua Menangis di Pelukan Reza Saat Acara Penghiburan

Baca juga: Keluarga Brigadir Yosua: Ibu Putri Tolong Katakan yang Sejujurnya!

Baca juga: Masih Berduka, Ibu Mendiang Brigadir Yosua Belum Dapat Mengajar

Berita Terkini