Jambi Dalam Angka, Jumlah Jemaah Haji Jambi Di Zaman Belanda

Penulis: Deddy Rachmawan
Editor: Deddy Rachmawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jemaah haji asal Kerinci zaman Belanda saat berpose di konsulat Belanda di Jeddah pada tahun 1884.

Memang, haji dan karet ini punya ikatan erat.

Haji Jambi bukan hanya membawa karet, tapi pada masa setelahnya karet ini pula yang membawa orang Jambi berhaji. Istilah "hujan emas" yang merujuk pada masa karet menjadi primadona, pada akhirnya turut dirasakan manisnya oleh mereka yang mengusahakan.

Ketika masa keemasan karet tiba, taraf kehidupan masyarakat Jambi meningkat. Itu terlihat dari meningkatnya jumlah pembayaran pajak bumi, jumlah orang Jambi yang naik haji dan meningkatnya jumlah impor barang ke Jambi.

Pajak pendapatan dari Pribumi pada 1920 sebanyak 31.560 gulden menjadi 43.180 gulden pada 1924.

Jumlah jemaah haji Jambi dibanding jumlah penduduk antara 1926-1935 adalah 216 per 100.000 jiwa, dan itu angka tertinggi di Indonesia.

Berita Terkini