TRIBUNJAMBI.COM - Hasil investigasi terkait kecelakaan maut bus pariwisita PO Ardiansyah di Tol Surabaya-Mojokerto KM712.400/A, Jawa Timur sudah selesai dilakukan.
Berdasarkan hasil investigasi, tak ditemukan bekas pengereman di lokasi kejadian kecelakaan maut tersebut.
Hal itu dikatakan Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan.
KNKT menduga kuat sopir bus sempat tertidur pulas (Deep Sleep) saat mengemudikan kendaraannya.
Untuk diketahui, kecelakaan maut itu membuat 14 korban meninggal dunia dan 19 orang mengalami luka-luka.
Ahmad Wildan mengatakan, berdasarkan hasil investigasi ditemukan indikasi sopir bus tertidur saat mengemudi kendaraan.
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Maut Bus Ardiansyah di Tol Surabaya-Mojokerto Bertambah
"Kami merangkai sebuah hipotesa, hasilnya pengemudi bus capek sehingga performa menurun. Melihat jejak di lokasi kejadian, tidak ditemukan bekas pengereman. Artinya ini bukan soal kendaraan, tapi ini pada human (Manusia)," ujarnya ditemui di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (18/5/2022).
Ahmad Wildan bilang, sopir bus lelah dilihat dari perjalanan di mana rombongan wisata berangkat dari Surabaya pada Sabtu (14/5/2022) sekitar pukul 20.00 WIB. Setibanya dari Malioboro Yogyakarta, pulang pada Senin (16/5/2022) pagi.
Pihaknya juga mengkonfrontir sopir bus yang bersangkutan di Mapolres Mojokerto Kota dan memadukan jejak di lokasi kejadian, tidak ada bekas pengereman.
"Sebenarnya bukan micro sleep ini, bisa jadi deep sleep dia (Sopir) jadi tertidur. Sehingga ketika kendaraan menabrak guardrail dan segala macam sampai menabrak batu pondasi VMS hingga ban pecah dia tidak terasa, jadi benar-benar pulas," Ahmad Wildan menjelaskan.
Dikatakan deep sleep, menurut Ahmad Wildan karena kendaraan bus sempat bergesekan dengan bagian guardrail sekitar 100 meter dan bus menabrak VMS hingga ban robek, namun saat itu sopir tidak sadar.
"Tidur dalam per sekian detik itu micro sleep dan terbangun, tapi ini deep sleep. Kenapa? karena hampir dua menit. Artinya, guardrail sudah bekerja tapi orangnya (Sopir) tidak sadar-sadar dan baru sadar ketika kendaraan bus menabrak VMS setelah terjadi kecelakaan. Itu pengakuan dia (Sopir) kehilangan kesadaran (Tidur) selama sekitar dua menit sebelum kecelakaan," ujarnya.
Diketahui, Ade Firmansyah sopir bus saat kecelakaan bukan pengemudi asli, melainkan kernet dari 2013.
Ia bisa mengemudikan bus namun belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM). "Dia (Sopir) sudah bisa mengemudikan bus sejak tahun 2018, tapi tidak memiliki SIM," kata Ahmad Wildan.
Menurutnya, kecepatan bus rata-rata yang diperoleh dari pantauan kamera CCTV jalan tol perjalanan dari Saradan, Jombang, Mojokerto melaju dalam kecepatan normal.
Baca juga: Sopir Bus Pariwisata Kecelakaan di Tol Sumo Berpotensi Jadi Tersangka, Belasan Penumpang Tewas
"Kecepatan kendaraan normal, tidak ada pelanggaran, masih di bawah 100 kilometer per jam," ujarnya.
Sebelumnya, diduga kecepatan bus Ardiansyah saat mengalami kecelakaan lebih dari 100 km/jam.
Sebab, bus menabrak tiang VMS hingga roboh dan menyebabkan kendaraan terguling.
Hal ini disampaikan Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Heru Sudjoto Budi Santoso beberapa waktu lalu.
"Tiang reklame di jalan tol yang begitu kuatnya hingga roboh ditabrak bus sehingga bisa dipastikan kecepatan kendaraan cukup tinggi diduga lebih dari 100 kilometer per jam sehingga terjadi kecelakaan," kata Heru, Senin (16/5/2022), dikutip dari TribunJatim.com.
Baca juga: Kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto Karena Human Error, Korban Tewas Jadi 15 Orang
Hingga Rabu (18/5/2022), pihak kepolisian sudah memeriksa sejumlah orang terkait kecelakaan bus Ardianysah, termasuk sopir utama bus, Ahmad Ari, dan penumpang.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto menjelaskan, penumpang ternyata tak tahu detail dan kronologi kecelakaan.
Sebab, saat kecelakaan terjadi, mereka dalam kondisi tertidur.
"Kebanyakan dari mereka tidak sadar dengan insiden itu, karena dalam keadaan tidur, jadi enggak tahu banyak mereka," kata Dirmanto saat dihubungi Surya.co.id, Rabu.
Sopir cadangan bus, Ade Firmansyah, sendiri telah menjalani pemeriksaan di ruangan penyidikan Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota, Rabu (18/5/2022).(Surya/TribunJabar/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tak Ada Bekas Pengereman, Sopir Bus Kecelakaan Maut di Tol Mojokerto Tidur Pulas saat Tabrak Tiang
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News