Aksi Demo Mahasiawa di Jambi

Aksi Mahasiswa Sarolangun Berakhir dengan Foto Bersama

Penulis: Rifani Halim
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi demo di Sarolangun diakhiri foto-foto

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Aksi mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII Sarolangun berakhir di gedung DPRD Kabupaten Sarolangun, dengan penandatanganan pakta integritas oleh pihak mahasiswa, DPRD, kepolisian, TNI dan Kesbangpol.

Para mahasiswa yang melakukan aksi di gedung rakyat Kabupaten Sarolangun itu, dipersilahkan masuk ke dalam ruang rapat DPRD, untuk menyampaikan tuntutan aksi kepada para dewan dan instansi terkait.

Ketua PMII Sarolangun Wery Yuliansyah mengatakan, kelompoknya menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden-wakil presiden dan penundaan pemilu yang sudah ditetapkan di 2024.

Menolak Kenaikan Harga Bahan Pokok, Harga BBM dan Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

"Usut tuntas mafia minyak goreng dan penimbunan BBM hari ini dan usut tuntas tindakan refresipitas oknum kepolisian terhadap kader PMII," ujarnya, Senin (11/4/20222).

Dia menambahkan, para mahasiswa yang hadir dalam aksi yang di gelar di DPRD kabupaten Sarolangun ini ialah pengurus dari PC PMII Sarolangun.

"Hari ini yang hadir pengurus PC PMII Sarolangun tidak ada organisasi lain yang aksi hari ini di Sarolangun," ungkapnya.

Sementara itu, ketua DPRD kabupaten Sarolangun Tontawi Jauhari menyebutkan, hasil dari kesepakatan bersama, pada prinsipnya poin pertama soal penolakan perpanjangan massa jabatan presiden sudah di klarifikasi langsung oleh presiden.

"Ini sudah diklarifikasi langsung oleh presiden dari pidato presiden bahwa tidak setuju dengan perpanjangan presiden ataupun tiga periode," ujar Tontawi.

Dia menjelaskan, mengenai soal kenaikan BBM dan harga sembako sebenarnya isu nasional kebijakan dari pemerintah pusat, namun pihaknya sepakat dengan adanya reaksi - reaksi dan aksi di bawah.

"Sehingga kita tidak menerima saja apa yang menjadi keputusan pemerintah yang membebankan rakyat Indonesia," sebutnya.

"Kami tadi peserta rapat setuju dengan adanya aksi ini sehingga ada mungkin perhatian  nanti yang memungkinkan pemerintah pusat mengkaji ulang," sambungnya.

Tontawi mengatakan, aksi yang digelar oleh mahasiswa tersebut berjalan sangat kondusif sekali dan penyampaian mahasiswa sangat baik, relevan.

"Dalam bulan Ramadhan juga dengan puasa jadi tidak ada terjadi kekerasan dan penyampaian sangat elegan menurut saya. Mahasiswa cukup puas dengan jawaban kami," tutupnya.

Simaklah berita-berita terbaru Tribunjambi.com melalui Google News 

Baca juga: Dewan Minta BPPRD Sarolangun Intens dan Perketat Pengawasan Restribusi Pajak Hotel dan Restoran

Berita Terkini