Hal itu tidak lain karena klub dilaporkan tidak lagi memiliki uang.
"Pertanyaannya adalah siapa dan bagaimana menjamin stabilitas keuangan klub selama musim?"
"Tidak ada dana di klub dan tidak ada mekanisme di tingkat SFZ atau LK yang akan melindungi pemain dan karyawan lain dari kekurangan properti klub."
Situasi ini, jelas Jan Mucha, telah terjadi sejak dua tahun berturut-turut.
Baca juga: Duet Egy Maulana dan Witan Sulaeman Tak Mampu Bawa FK Senica Ungguli Spartak Trnava
Baca juga: FK Senica Kalah, Witan Sulaeman Main 90 Menit, Egy Maulana Cuma Satu Babak
Hal itu berdampak pada utang jutaan dolar yang kini menggunung di FK Senica.
"Situasi berakhir untuk tahun kedua berturut-turut dengan utang jutaan dolar, yang hanya dibayar oleh karyawan."
"Tidak ada seorang pun di SFZ atau LK yang kehilangan gajinya, tetapi untuk tahun kedua berturut-turut, pemain dengan nilai sekitar 2 juta euro cedera," lanjut mantan kiper timnas Slovakia itu.
Seperti dilaporkan sebelumnya bahwa total utang klub dari Zahorie berada di level satu juta euro.
Utang klub Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman itu juga dibenarkan oleh Jan Mucha.
"Jumlah itu mendekati. Ini adalah utang kepada semua karyawan, dengan sekitar 70 persennya berutang kepada pemain tim-A. Sayangnya, angka itu cukup tinggi."
Dia tidak mau menjelaskan secara rinci tentang kisaran utang kepada individu, namun tetap tidak menampik besaran uang seperti laporan yang beredar.
"Itu hanya menjadi perhatian kami saat itu. Yang bisa saya katakan adalah bahwa beberapa pemain tidak dibayar dalam tiga bulan, tetapi beberapa dalam tujuh bulan."
"Mereka menerima sesuatu sebelum akhir pekan, tetapi itu hanya sebagian kecil dari apa yang menjadi milik mereka di bawah kontrak yang ditandatangani."