TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Disperindag Provinsi Jambi masih menemukan ritel-ritel yang tidak menjual minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat.
Sehingga ini menyebabkan minyak goreng yang dijual dengan Rp 14 ribu cepat ludes diserbu masyarakat.
"Sebagian besar ritel modern sudah menerapkan dari peraturan pemerintah pusat. Kami sudah cek di beberapa swalayan besar termasuk Indomaret, Alfamart, dan sebagainya," kata Harmadeli, Kabid Pengembangan Perdagangan Disperindag Provinsi Jambi, Senin (21/2/2022).
Sebelumnya pemerintah pusat melalui Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 3 tahun 2022, mengeluarkan peraturan tentang penyediaan minyak goreng kemasan untuk kebutuhan masyarakat yaitu Rp14.000 per liter yang terbit 18 Januari lalu.
Kemudian ia menjelaskan untuk ritel lokal seperti swalayan kecil atau bahkan klontong masih ada beberapa yang menerapkan di atas Rp 14 ribu.
"Rata-rata mereka masih belum berkoordinasi dengan distributor lokal mereka. Tapi kami sudah mengingatkan ritel-ritel lokal tersebut," ujarnya.
Namun sejauh ini pihaknya masih belum dapat memberikan sanksi terhadap ritel yang masih belum menerapkan harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter.
Ia mengatakan, harga Rp 14 ribu per liter ini nantinya akan disubsidi pemerintah selama enam bulan ke depan.
Sementara untuk mengantisipasi kelangkaan, pihaknya memastikan akan terus bekerja sama dengan produsen minyak goreng untuk melaksanakan operasi pasar minyak goreng.
"Terakhir tadi kami melaksanakan di Pasar Olak Kemang. Kami menjual kurang lebih 800 liter dan cukup cepat habis dan diserbu masyarakat," ujarnya.
Dirinya pun mengimbau, bagi ritel yang belum menerapkan harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter segera terapkan.
Ia minta segera berkoordinasi dengan distributor agar peralihan harga tersebut bisa segera dilakukan.
"Sebenarnya mereka rugi kalau jual harga normal. Karena ini disubsidi pemerintah pusat. Biasanya ritel berkoordinasi dengan distributor dan dilengkapi bukti belanjanya dan diklaim ke pemerintah pusat," katanya.
Juga dirinya berharap untuk masyarakat Jambi agar tidak panic buying minyak goreng untuk menjaga stok minyak goreng tetap ada.
(Tribunjambi.com/Widyoko)
Baca juga: Kerjasama dengan Sania dan Fortune, Jambi Gelar OP Minyak Goreng di Olak Kemang
Baca juga: Dewan Minta Disperindag Jambi Kontrol Distribusi Minyak Goreng, Pastikan Penyebab Kelangkaan