TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Jemaah umrah asal Sarolangun terbang ke Tanah Suci tanpa melakukan kordinasi dengan pihak Kementerian Agama Kabupaten Sarolangun.
Kepala Kemenag Sarolangun M. Syatar mengatakan, para jemaah tersebut kini berada di Jakarta.
"Jadi mereka tidak ada koordinasi dengan kita sebelum keberangkatan," ungkap M Syatar Kepala Kemenag Sarolangun, Jum'at (28/1/2022).
"Apalagi kabarnya 3 orang yang dari Sarolangun itu, terpapar Covid-19," tambahnya.
Lanjut Syatar, sejauh ini pihaknya juga belum ada koordinasi dengan Kemenag Provinsi Jambi terkait dengan persoalan tersebut.
"Kita tidak tahu persis jemaah umrah dari Sarolangun yang brangkat itu berapa orang, baik itu laporan keberangkat atau kondisi kepulangan jamaah sampai saat ini belum ada informasi. Dari kemenag pronvinsi atau kota belum ada konfirmasi terkair persoalan tersebut, itu yang menjadi kesulitan kita juga saat ini," jelasnya.
Baca juga: Biro Keberangkatan Umrah di Jambi Masih Diizinkan Terima Pendaftaran Calon Jamaah
Dia menjelaskan, sebelum berangkat para jemaah umroh tersebut semestinya memberikan laporan dan mengkonfirmasi ke Kemenag Sarolangun.
"Jadi nanti kita cek travelnya legal atau tidak, hal itu juga untuk menghindari jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Dia berharap jemaah yang berasal dari Sarolangun itu setidaknya melapor ke Kemenag Sarolangun sebelum berangakat umrah.
"Setidaknya memberi tahu ke pihak Kemenag, jemaah Sarolangun sekian orang yang akan berangkat umrah melalui travel ini, dan asal desa dari mana. Jadi biar jelas ketika nanti mendapat masalah dikemudian hari," terangnya.
Baca juga: Tiga Jemaah Umrah Asal Jambi Terpapar Covid-19, Kadinkes Sebut Wajar Karena Kelelahan
Agar keberangakatan ke Tanah Suci tidak ada masalah, sebaiknya sebelum berangkat umrah koordinasi dengan pihak Kemenag.
"Paling tidak mereka bertanya terkait mana travel yang bisa dan tidak diragukan. Kita punya data travel mana yang punya izin, jadi kita bisa membantu mengarahkannya," tutupnya.