TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Kepala Dinas Perikanan dan Pertenakan (Diskanak) Sarolangun Dulmuin menyampaikan, sebanyak lima Balai Pembenihan Ikan (BPI) jebol dan membuat produksi ikan di pasar Sarolangun terkendala.
Dia Mengatakan, sejumlah BPI yang jebol hingga kini belum ada perbaikan.
"Banyak tanggul tanggul rusak, dan sampai saat ini belum ada perbaikan. Ini menjadi faktor produksi ikan kita rendah," ujarnya, Kamis (20/1/2022).
Ia mengaku pihaknya telah mengajukan bantuan ke pemerintah pusat atau provinsi. Sebelumnya masyarakat melakukan budidaya ikan dengan cara bioflok yakni menggunakan terpal.
"Ke depan mungkin akan kita maksimalkan budidaya ikan dengan cara bioflok, meski tidak banyak setidaknya dapat membantu ekonomi masyarakat," ungkapnya.
Lanjutnya, jika BPI itu diperbaiki akan dapat membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD), beberapa tahun terakhir dari Perikanan dan Perternakan sumbangan PAD sangat minim.
"Selain kolam yang harus kita perbaiki, induk ikannya juga harus di ganti. Karena yang sekarang ini sudah tidak produktif, lantaran usianya sudah tua," sebutnya.
Selain itu, di tahun 2022 Diskanak mentargetkan sumbangan PAD berkisara Rp 40 juta.
"Kita targetkan PAD Rp 40 juta, 20 juta dari perikanan dan 20 juta dari Rumah Potong Hewan," tutupnya.
Baca juga: Gepeng Diamankan Dinsos dan Satpol-PP Sarolangun, Warga Diklaim Pemurah Untuk Kasih Uang
Baca juga: Bripda Perbal Tampun, Polisi Rimba Sarolangun Sambangi Permukiman SAD di Dua Kecamatan
Baca juga: Tindak Lanjuti Arahan Bupati, Sekda Sarolangun Beri Pemahaman Pedagang Tak Jualan Sembarang Tempat