TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hasil perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi didapatkan, bahwa angka pengangguran terbuka di Provinsi Jambi mengalami peningkatan.
Pasalnya menurut catatan BPS, per Agustus lalu angka pengangguran sudah mencapai angka 5,09 persen.
Bila dijumlahkan angka pengangguran terbuka di Provinsi Jambi mencapai 94 ribu orang dari 1,84 juta orang angkatan kerja.
"Itu Agustus. Sementara pada Februari lalu angka pengangguran berada di 4,76 persen atau 87 ribu orang. Tentu ini mengalami peningkatan," ungkap Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo, Sabtu (18/12/2021).
Ia menyebutkan, dari jumlah tersebut paling banyak pengangguran berada di daerah Kota Jambi dengan persentase sebanyak 10 persen.
"Sementara untuk yang paling rendah berada di daerah Tanjab Timur dengan persentase 1,56 persen," tambahnya.
Diungkapkannya, ini tak lain disebabkan oleh pandemi Covid-19. Berdasarkan catatannya ada banyak pengangguran akibat pandemi dan karenanya dibagi menjadi beberapa jenis pengangguran.
"Penduduk usia kerja yagn terdampak Pandemi Covid-19 ini dikelompokan menjadi empat komponen, yakni pertama pengangguran karena Covid-19, kedua bukan angkatan kerja karena Covid-19, ketiga sementara tak bekerja karena Covid-19, dan keempat pekerja mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19," paparnya.
Dirinya pun menjelaskan masing-masing jumlah kelompok pengangguran akibat Covid-19 ini per Februari-Agustus 2021 dan jumlahnya sebagai berikut:
- pengangguran karena Covid-19: 58,49 persen
- bukan angkatan kerja karena Covid-19: 54,01 persen
- sementara tak bekerja karena Covid-19: 53,12 persen
- pekerja mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19: 16,52 persen
"Pandemi ini tetap menjadi penyebab utama dari banyak dan meningkatnya jumlah pengangguran kita. Ini telah mengganggu berbagai sektor ekonomi yang ada di Jambi sejak 2020 lalu," paparnya.
Dirinya pun menjelaskan, konsep dari penganggura
Baca juga: BPS Provinsi Jambi: Pengendalian Inflasi di Kota Jambi Cukup Baik
Baca juga: BPS Provinsi Jambi Sebut Empat Kelompok Kerja Ini Terdampak Covid-19 Selama 2 Tahun Terakhir
Baca juga: Banyak Variabel Kurang, BPS Provinsi Jambi Masih Belum Dapat Hitung Tarif Angkutan Batu Bara