Gunung Semeru Meletus

Update Gunung Semeru Meletus 34 Orang Tewas, Ribuan Warga Mengungsi

Editor: Rahimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim penyelamat membawa jenazah korban di Desa Sumberwuluh di Lumajang pada 6 Desember 2021. Update Gunung Semeru Meletus 34 Orang Tewas, Ribuan Warga Mengungsi

TRIBUNJAMBI.COM - TIm penyelamat masih berusaha mencari korban akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Hingga saat ini tim SAR gabungan masih melakukan operasi pencarian warga hilang.

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) di bawah koordinasi Basarnas ini menargetkan waktu pencarian korban selama satu minggu.

Puluhan orang dikabarkan meninggal, dan puluhan lainnya dinyatakan hilang.

“Pencarian pagi hingga sore dengan memperhatikan cuaca di Lumajang. Hampir setiap hari, setiap sore rata-rata turun hujan. Upaya pencarian sangat dipengaruhi kondisi hujan di lapangan,” ujar Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti dikutip dari laman bnpb.go.id.

Pihaknya menyebutkan update korban terbaru yang meninggal dan yang kini masih hilang, per Selasa (7/12/2021).

Dari jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang, 10 di antaranya belum teridentifikasi.

Kolonel Inf Irwan Subekti yang juga Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas Guguran Gunung Semeru menyampaikan korban yang masih dinyatakan hilang berjumlah 22 orang.

Warga yang mengungsi berjumlah 4.250 jiwa tersebar pada beberapa titik di Kabupaten Lumajang, dan 1 titik, masing-masing di Kabupaten Malang dan Blitar.

Berikut rincian distribusi penyintas di beberapa wilayah Kabupaten Lumajang.

- Jumlah warga mengungsi di Kecamatan Candipuro 1.733 jiwa

- Pasirian 974 jiwa

- Tempeh 400 jiwa

- Pronojiwo 295 jiwa

- Lumajang 199 jiwa

- Pasrujambe 197 jiwa

- Sukodono 191 jiwa

- Sumbersuko 67 jiwa

- Jatiroto 56 jiwa

- Yosowilangun 28 jiwa

- Ranuyoso 26 jiwa

- Rowokangkung 16 jiwa

- Gucialit 8 jiwa

Cerita penambang 

Ada beberapa korban yang mengalami luka bakar di tubuhnya, akibat terkena lahar panas.

Sejumlah penambang pasir di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro menjadi korban.

Mereka bercerita, seusai Gunung Semeru erupsi, lahar panas menuju ke areal pertambangan, hingga membuat mereka terlambat menyelamatkan diri.

"Sementara belum terdeteksi ada berapa jumlah warga sini yang terluka. Tetapi ada tiga warga dengan kulit terkena lahar panas. Mereka sopir dari luar desa," ujar Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin.

Dikutip dari TribunJatim.com, Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro menjadi satu desa yang terdampak paling parah.

Sebab, abu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru menutupi hampir semua dusun yang hanya berjarak sekitar dua kilometer dari jalur lahar panas.

"Sekarang warga ngungsi di balai desa, sedangkan yang kena luka bakar langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan," ujarnya.

Selain itu, dikabarkan pula di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dikabarkan banyak warga terisolasi.

Sebab, abu vulkanik telah hampir memadati dusun tersebut.

Kronologi erupsi Gunung Semeru

Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB.

Dikutip dari laman website bnpb.go.id, kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

Pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

Laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Sebagai respon cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, BPBD Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJatim.com/Tony Hermawan) (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)
 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE Korban Erupsi Gunung Semeru: 34 Orang Meninggal, 22 Orang Hilang, Ribuan Terdampak Awan Panas

Baca juga: Update Gunung Semeru Meletus 22 Orang Meninggal dan Puluhan Orang Hilang

Baca juga: Update Gunung Semeru Meletus, 13 Orang Korban Jiwa Baru Dua Jenazah Teridentifikasi

Berita Terkini