Haru semakin pecah, usai puluhan rekan-rekan Denis, diberikan waktu untuk melakukan prosesi peribadatan, yang dipimpin oleh seorang Pendeta.
Pendeta awalnya membuka dengan doa, kemudian dilanjutkan dengan lagu keagamaan.
Saat itu, tangis rekan-rekan Denis semakin pecah, mereka tak kuasa melepas kepergian rekannya tersebut.
Puluhan siswa dari Papua ini, kemudian berkumpul, membuat lingkaran dan saling berpelukan untuk menguatkan satu dengan yang lainnya.
Sesama mereka, yang berasal dari wilayah Timur Indonesia ini, saling mengusap air mata, dan beberapa mencoba menguatkan temannya yang histeris saat melepas kepergian jenazah Denis.
Sesekali, para siswa teriakan nama Denis, untuk melepas kesedihan.
Sejumlah pejabat dari SPN Polda Jambi, mencoba menguatkan para siswa ini.
Setelah jenazah Denis dipindahkan ke dalam lapangan terbang, rekan-rekan Denis sempat berpindah tempat, kemudian salah satu pelatih dari SPN Polda Jambi, meminta para siswa untuk berdoa.
Saat itu, spontan para siswa ini menyanyikan lagu keagamaan.
Mereka secara bersama-sama, berkumpul dan bergenggam tangan menyanyikan lagu keagamaan.
Sementara itu, Waka SPN Polda Jambi, AKBP Suparman mengatakan bahwa, almarhum Denis, dikenal sebagai siswa yang baik.
Almarhum memiliki jabatan, sebagai Korps Siswa.
Jenazah Denis, akan dihantarkan langsung oleh Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, bersama dengan kakak asuhnya.
"Jenazah akan dihantarkan langsung oleh kakak asuhnya dari Papua bersama Kapolda Jambi dengan pesawat terbang dengan rute Jambi - Jakarta - Makasar - Biak Papua," katanya.
"Dia ini sebagai pencetak korps siswa SPN Polda Jambi, jadi bukan siswa biasa, dia punya prestasi," tutupnya. (*)
Baca juga: Tabrakan Maut Bus SPN Jambi vs Truk Kayu, Kapolda Ungkap 3 Kesalahan Sopir Truk yang Kini Diamankan
Baca juga: Siapa yang Salah di Kecelakaan Bus SPN Jambi yang Tewaskan Siswa Papua? Ini Kata Dirlantas Polda