TRIBUNJAMBI.COM - Darah tinggi atau hipertensi bisa berpengaruh pada tubuh.
Salah satunya memengaruhi sistem pernapasan.
Seperti halnya otak dan jantung, arteri di paru-paru bisa rusak dan tersumbat akibat hipertensi.
Kondisi arteri yang membawa darah ke paru-paru tersumbat dikenal dengan istilah emboli paru.
Emboli paru adalah keadaan yang sangat serius dan membutuhkan perhatian medis segera.
Aneurisma juga bisa terjadi di paru-paru.
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan dengkuran keras dan gangguan pernapasan saat tidur malam.
Penderita sleep apnea sering kali tidak merasa istirahat saat bangun pada pagi hari.
Penelitian telah mengaitkan kondisi tersebut dengan tekanan darah tinggi, karena banyak orang yang didiagnosis dengan apnea tidur juga memiliki tekanan darah tinggi.
Merangkum Medical News Today, seseorang secara umum dapat didiagnosis mengidap hipertensi ketika secara konsisten memiliki tekanan darah mencapai 130/80 mmHg atau lebih.
Angka 130 menunjukkan tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berdetak atau kerap disebut tekanan sistolik.
Sedangkan, angka 80 mewakili tekanan pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antaranya detaknya atau disebut tekanan diastolik.
Siapa saja yang didiagnosis mengidap hipertensi perlu mengelola tekanan darahnya.
Pada kebanyakan orang, pembacaan tekanan darah akan dianggap normal ketika berada di angka 120/80 mmHg atau kurang.
Berikut ini adalah beragam efek hipertensi pada tubuh yang penting diperhatikan:
Baca juga: Cara Mengobati Darah Tinggi, Diare, Asam Urat dengan Mengkudu