Campurkan pupuk organik, bisa berupa kompos atau pupuk kandang pada setiap bedengan secara merata. Selain pupuk organik, tambahkan juga urea dan Kcl.
Untuk budidaya cabai intensif, sebaiknya bedengan ditutup dengan mulsa plastik perak hitam. Penggunaan mulsa plastik mempunyai konsekuensi biaya namun mendatangkan sejumlah manfaat.
Mulsa bermanfaat untuk mempertahankan kelembapan, menekan erosi, mengendalikan gulma, dan menjaga kebersihan kebun.
Buat lubang tanam sebanyak dua baris dalam setiap bedengan dengan jarak 60-70 cm. Sebaiknya lubang tanam dibuat zig zag, tidak sejajar.
Hal ini berguna untuk mengatur sirkulasi angin dan penetrasi sinar matahari. Diameter dan kedalaman lubang tanam kurang lebih 10 cm, atau disesuaikan dengan ukuran polybag semai.
3. Penanaman bibit cabai merah
Pemindahan bibit cabai merah dari area persemaian dilakukan setelah umur bibit sekitar tiga minggu atau bibit memiliki 3-4 helai daun permanen.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari untuk menghindari stres, serta usahakan penanaman dilakukan serentak dalam satu hari.
Cara menanamnya adalah dengan membuka atau menyobek polybag semai. Kemudian, masukkan bibit cabe merah beserta media tanamnya kedalam lubang tanam.
Jaga agar media semai jangan sampai terpecah. Kemudian, siram tanaman secukupnya untuk mempertahankan kelembapan.
Baca juga: Cara Tanaman Cabai Tumbuh Lebih Cepat, Lakukan Pemupukan Teratur
4. Pemeliharaan dan perawatan
Penyiraman diperlukan pada saat musim kering, caranya bisa dengan gembor atau dengan penggenangan. Hati-hati ketika melakukan penyiraman disaat tanaman belum terlalu kuat.
Penggenangan bisa dilakukan setiap dua minggu sekali.
Periksa tanaman pada satu sampai dua minggu pertama untuk melakukan penyulaman tanaman. Apabila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya abnormal, segera cabut dan ganti dengan bibit yang baru.
Budidaya cabai memerlukan pemasangan ajir atau tongkat bambu untuk menopang tanaman berdiri tegak. Tancapkan ajir dengan jarak mnimal 4 cm dari pangkal batang.
Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan pada hari ketujuh sejak bibit dipindahkan. Apabila tanaman terlalu besar dikhawatirkan saat ajir ditancapkan akan melukai perakaran.
Bila akar terluka tanaman akan akan mudah terserang penyakit. Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan setelah tanaman tumbuh tinggi atau berumur diatas satu bulan.
Perempelan atau pemotongan tunas dilakuan setelah tiga minggu untuk budidaya cabai di dataran rendah dan satu bulan untuk dataran tinggi. Potong tunas yang tumbuh pada ketiak daun dengan tangan yang bersih.
Perempelan ini dilakukan sampai terbentuk cabang utama, ditandai dengan kemunculan bunga pertama atau kedua.
Pemupukan susulan dilakukan setiap dua minggu sekali atau minimal 8 kali hingga panen terakhir. Pemupukan susulan dilakukan dengan pengocoran pupuk pada setiap lubang tanam.
Pemupukan yang paling praktis adalah dengan menggunakan pupuk organik cair. Siramkan 100 ml larutan pupuk yang telah diencerkan pada setiap tanaman.
Di samping itu, bisa juga ditambahkan NPK pada campuran tersebut.
Penyiangan gulma dilakukan apabila diperlukan saja. Pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya cabai cukup vital, sebab banyak kasus budidaya yang gagal karena serangan hama dan penyakit.
5. Panen cabai
Budidaya cabai merah mulai bisa dipanen setelah berumur 75-85 hari setelah tanam.
Proses pemanenan dilakukan dalam beberapa kali, tergantung jenis varietas, teknik budidaya, dan kondisi lahan.
Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-5 hari sekali, disesuaikan dengan kondisi kematangan buah dan pasar.
Buah cabai sebaiknya dipetik sekaligus dengan tangkainya untuk memperpanjang umur simpan.
Buah yang dipetik adalah yang berwarna oranye hingga merah. Lakukan pemetikan pada pagi hari.
Baca juga: Cara Menanam Tanaman Cabai di Dalam Ruangan, Saat Masih Bibit Pastikan Terkena Sinar Matahari
Sumber: Kompas.com
Berita lain terkait home and garden