Sumpah Pemuda

Peringati Sumpah Pemuda, Ini Profil Soegondo Djojopoespito Ketua Kongres Pemuda II

Editor: Heri Prihartono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soegondo Djojopoespito ketua kongres Pemuda II

Soegondo bersama istrinya mendirikan sekolah di Bogor, bernama Loka Siswa, tetapi hanya mendapat sedikit murid.

Sekolah itu akhirnya ditutup.

Soegondo lalu pindah ke Semarang pada 1936 dan mengajar di Sekolah Taman Siswa Semarang.

Tahun 1938, Soegondo menjadi guru di Handels Coloogium Ksatrian Institut, di bawah pimpinan Dr. Dauwes Dekker (Dr. Danudirja Setiabudi).

Isteri Soegondo diangkat menjadi guru sekolah negeri di Bandung.

Setelah istrinya dipindah ke Jakarta pada 1940, Soegondo juga turut ke kota tersebut dan mengajar di Taman Siswa.

Soegondo juga menjadi wartawan lepas Bataviaasch Nieuwsblad dan Indische Courant.

Kemudian Soegondo dipercaya sebagai Direktur Kantor Berita Antara dengan Adam Malik sebagai redaktur dan Pandu Wiguna sebagai administratur.

Saat Indonesia dijajah Jepang, Soegondo menjadi pegawai Shihabu (Departemen Kehakiman), Bagian Urusan penjara.

Soegondo menjadi bawahan Notosusanto.

Notosusanto menguji kecakapan Soegondo dengan menugaskannya membuat tulisan mengenai Sejarah Kepenjaraan di Indonesia.

Hasilnya dapat diselesaikan dengan baik.

Soegondo dan istrinya menulis buku Riwayat Hidup Nabi Muhammad SAW, pernah diterbitkan di Malaysia.

Istrinya juga pernah menulis roman Buiten Het Gareer dan diterbitkan di Belanda.

Karier Politik

Halaman
1234

Berita Terkini