Namun peristiwa pada ahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp 20.000.
Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali. Namun, akhirnya habis untuk mentraktir makan teman-teman mereka.
Komat-kamit panas-dingin
Berikutnya, mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tetapi ternyata hasilnya kembali lumayan.
Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia.
Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP, yang bertetangga dengan Warkop.
Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat Rp 250.000.
Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan plesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota).
Pengambilan nama DKI karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri.
Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors.
Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu.
Menarik bukan, sekelumit sejarah Warkop Dono Kasino Indro.
Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang
Baca juga: Hubungan Kasino Warkop DKI dan Kapolri Jenderal Hoegeng Akhirnya Terungkap, Dikomentari Banyak Orang
Baca juga: Siapa Sebenarnya Titi Kusumawardhani, Istri Dono Warkop DKI yang Jarang Diketahui Orang
Baca juga: Siapa Sebenarnya Madona Pacar Dono Warkop DKI, Bule Cantik Bikin Geger Satu Desa
.
(Tribunjambi.com/sud)