Idul Adha

Tips Aman Merayakan Hari Raya Idul Adha Saat Pandemi Covid-19, Hewan Kurban Disembelih di RPH

Editor: Rohmayana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Wali Kota Jambi melabeli sapi pertama yang siap dikurbankan yaitu dari Presiden Joko Widodo, Selasa (13/7/2021).

● Kegiatan penyembelihan, pengulitan, pencacahan daging, dan pendistribusian daging kurban kepada masyarakat yang berhak menerima, wajib memperhatikan penerapan protokol kesehatan ketat, seperti penggunaan alat tidak boleh secara bergantian.

● Kegiatan pemotongan hewan kurban hanya boleh dilakukan oleh panitia pemotongan hewan kurban dan disaksikan oleh orang yang berkurban.

● Pendistribusian daging kurban dilakukan langsung oleh panitia kepada warga di tempat tinggal masing-masing dengan meminimalkan kontak fisik.

Baca juga: Panduan Sholat Idul Adha di Rumah, Jumlah Jamaah Minimal 4 Orang

Asrorun Ni’am Sholeh, Ketua MUI Bidang Fatwa juga berpendapat, ada dua dimensi penting dalam Hari Raya Iduladha.

Dimensi pertama adalah ketaatan menjalankan ketentuan ibadah yang mengikuti prosedur syariat.

Dimensi kedua adalah terkait aspek sosial yang sepatutnya memperhatikan kemaslahatan dan mencegah mudarat (kerugian).

“Dalam konteks hari raya Iduladha yang berkaitan untuk kepentingan sosial, kita harus bisa menjawab persoalan sosial.

Hari ini kita sedang kondisi pandemi, ada dampak yang dialami masyarakat. Ibadah kurban harus didedikasikan untuk menjawab masalah sosial ekonomi masyarakat.

MUI pun menetapkan fatwa membolehkan pemanfaatan daging kurban dengan cara dikalengkan,

dibuat kornet agar nilai manfaat dari penyembelihan kurban optimal bagi masyarakat, juga mencegah terjadinya penyebaran penyakit,” ungkap Asrorun.

Baca juga: Feng Shui Menata Kamar Tidur untuk Keharmonisan dengan Pasangan, Buat Kedua Sisi Tempat Tidur Imbang

Sementara itu, Sonny Harry Harmadi Kabid Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 juga berpesan agar Pelaksanaan ibadah Iduladha betul-betul diupayakan untuk menekan risiko penularan.

Selain itu diupayakan untuk menjaga agar tidak terjadi penyebaran berita hoaks agar masyarakat berikhtiar dengan mengutamakan pendekatan iman.

Sementara itu Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, menyampaikan agar di masa seperti ini umat Islam harus satu suara.

“Kepada semua tokoh agama yang sering tampil menyampaikan ajaran agama, kepada masyarakat, mari kita satu bahasa dengan MUI dan pemerintah.

Insyaallah apabila kita memahami ajaran agama kita secara menyeluruh,

tidak perlu ada perbedaan pendapat di antara kita, agar bangsa kita segera terbebas dari pandemi,” pungkasnya. (*)

SUMBER :  Tribunnews.com

Berita Terkini