Kisahnya terjadi di penghujung kekuasaan sang presiden.
Pardede dipanggil Soekarno untuk menghadap.
“Ternyata Bung Karno telah meminta duit sama aku,” ujarnya Maulwi mengutip keterangan yang pernah disampaikan dan ditulis oleh Mangil.
“He, Pardede aku butuh duit untuk bayar utang dan beli cat,” kata Soekarno.
Pardede lalu memberi Soekarno 1000 dollar sembari menanyakan apakah jumlah tersebut masih kurang.
“Wah, banyak amat,” jawab Soekarno.
Kejadian itu membekas di hati Pardede.
Dia yakin bahwa tuduhan orang bahwa Soekarno koruptor sama sekali tidak benar.
Keseharian yang bersahaja itulah yang membuat Soekarno nyaman, dan kenyaman itu hanya mungkin Soekarno dapatkan di tengah orang-orang yang mau memahami keinginannya.
Soekarno tak suka kenyamanan itu terusik, termasuk oleh formalitas aturan protokoler.
“Dalam setiap kesempatan yang memungkinkan."
"Ia selalu senang tertawa dan mengajak orang-orang sekelilingnya untuk juga bergembira’’ papar Maulwi seperti yang tertulis dalam bukunya.
Sumber : TRIBUNMEDAN