Suatu ketuka Rasulullah saw menugaskan 10 orang sahabat untuk memata-matai kaum Quraisy. Satu di antaranya adalah Khubaib bin Adi.
TRIBUNJAMBI.COM – Pada tulisan Tribun Jambi yang lalu, dikisahkan mengenai kehidupan sahabat Nabi bernama Khubaib bin Adi ra.
Dia adalah sahabat Nabi yang menjemput syahid di tiang salib.
Setelah menjadi tawanan, Khubaib bin Adi disiksa oleh kaum Quraisy.
Menjelang ajalnya, dalam kondisi disiksa ia berdoa kepada Allah swt.
Ia meminta agar apa yang ia alami sampai kepada Rasulullah saw.
Dikisahkan, saat itu Rasulullah saw oleh Allah diberi tahu apa yang sedang menimpa Khubaib bin Adi.
Rasulullah pun berduka dan ia mengutus Zubair bin Awwam dan sahabat lainnya untuk menjemput jenazah Khubaib bin Adi.
Zubair segera mengerjakan perintah nabi, dan dengan mudah ia menemukan tempat penyiksaan Khubaib bin Adi dan segera membawa jenazah sahabat yang mulia tersebut.
Siapa sesungguhnya Khubaib bin Adi?
Diceritakan dalam buku Biografi 60 Sahabat Rasulullah karya Khalid Muhammad Khalid, saat perang Badar, Khubaib bin Adi berhasil membunuh Al Harits bin Amir bin Naufal.
Suatu ketuka Rasulullah saw menugaskan 10 orang sahabat untuk memata-matai kaum Quraisy. Satu di antaranya adalah Khubaib bin Adi.
Keberadaan sahabat Nabi tersebut diketahui oleh kaum Quraisy Bani Hayyan.
Mereka menjadikan kesempatan itu untuk memburu Khubaib bin Adi.
Pendek cerita, Khubaib bin Adi dan sahabat Nabi lainnya terkepung di lereng gunung.
Tidak tanggung-tanggung ada seratus pemanah mengepung mereka.
Delapan dari 10 sahabat Nabi akahirnya gugur. Tinggallah Khubaib bin Adi dan Zaid bin Datsinah ra.
Bani Hayyan menjual dua sahabat Nabi yang mulia itu ke Bani Harits bin Amir.
Baca juga: Zubair bin Awwam Sahabat Nabi yang Dijamin Surga, Pembunuhnya Oleh Imam Ali Disebutkan Neraka
Baca juga: Minta Salat Sebelum Disalib, Khubaib bin Adi Sahabat Nabi yang Burung pun Enggan Merusak Jasadnya
Baca juga: Sahabat Nabi yang Ditugaskan Menuliskan Wahyu oleh Rasulullah pada Periode Madinah
Mereka dendam karena keluarganya mati saat perang Badar.
Dikisahkan begitu mereka sampai di tempat penyiksaan, Khubaib bin Adi meminta izin kepada mereka untuk menunaikan shalat dua rakaat.
Mereka pun mengizinkan.
Khubaib telah menunaikan shalat dua rakaat dengan khusyuk, damai.
Lalu dia mengatakan “Demi Allah, kalau bukan karena nanti kalian mengira bahwa aku takut pada kematian niscaya aku akan menambah shalatku”.
Khubaib memandangi wajah mereka dengan tajam kemudian melantunkan bait syair berikut:
Aku tidak peduli selama terbunuh sebagai seorang muslim
Mati seperti apa pun, kematianku itu di jalan Allah
Sungguh tempat kembaliku hanya Allah
Jika Dia menghendaki. Dia berkahi setiap sendi-sendi tubuhku yang terpotong.
Khalid Muhammad Khalid menyebut mungkin ini adalah yang pertama kali dalam sejarah bangsa Arab ketika mereka menyalib seseorang dan membunuhnya di atas tiang salib.
Begitulah Khubaib menemui ajalnya. Ia tetap bahagia dan keimanannya tak surut walau nyata kekerasan yang ia alami.
Lalu siapakah sahabat Nabi bernama Zubair bin Awwam?
Zubair dikenal sebagai penghunus pedang pertama dalam Islam. Beliau adalah satu dari sahabat Nabi yang dijamin masuk surga.
Dialah adalah salah satu dari tujuh orang pertama yang masuk Islam saat umurnya masih belia, 15 tahun.
Mengutip buku Biografi 60 Sahabat Rasulullah yang ditulis Khalid Muhammad Khalid, Zubair bin Awwam merupakan seorang pemberani.
Sejarawan menuturkan bahwa pedang pertama yang dihunus dalam Islam adalah pedang Zubair.
Rasulullah mendoakan agar Zubair mendapat rahmat dan kebaikan dan pedangnya menjadi pedang yang kuat.
Keberanian Zubair bin Awwam ia buktikan dengan mengikuti perang bersama Rasulullah saw.
Zubair bin Awwam yang juga merupakan sepupu Rasulullah adalah sahabat Nabi yang begitu menginginkan syahid. Dan ia menjemput keinginan mulia itu saat sedang salat.