WAWANCARA EKSKLUSIF

Kisah Anita Yasmin dari Batanghari, Ketua DPRD Perempuan dan Termuda di Indonesia

Penulis: Mareza Sutan AJ
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anita Yasmin, Ketua DPRD Kabupaten Batanghari

TRIBUNJAMBI.COM - Sejak terpilih sebagai Ketua DPRD Kabupaten Batanghari pada 2019 lalu, banyak hal yang sudah dilakukan Anita Yasmin. Maju sebagai calon DPRD muda, perempuan ini akhirnya mendapat mandat untuk memimpin legislatif di salah satu kabupaten tertua di Provinsi Jambi.

Kepada Tribun Jambi, Anita menceritakan aktivitasnya. Seperti apa? Mari simak wawancara ekslusif berikut.

Apa yang bisa tersarikan pada kegiatan Mbak Yasmin sehari-hari?

Yasmin: Saya bisa dibilang baru untuk menduduki jabatan ketua DPRD. Dipercaya oleh PAN untuk mendapatkan mandat menjadi ketua DPRD Batanghari. Saya menjadi Ketua DPRD termuda se-Indonesia. Waktu diberikan mandat itu itu saya berusia 24 tahun. Itu kepercayaan luar biasa. Bisa diapresiasi juga PAN. Sepengetahuan kita, ruang-ruang kepercayaan itu memang diberikan untuk milenial, anak-anak muda diberikan mandat yang besar. Tidak semua partai yang memberikan itu bagi anak muda. Saya berdiri di tempat yang tepat, kepercayaan yang besar untuk menyelesaikan PR-PR yang ada di Kabupaten Batanghari.

Sejak kapan tertarik di politik?

Yasmin: Saya dibesarkan di keluarga politik. Orang tua saya keduanya pegawai negeri, tapi keturunannya dari dunia politik. Kakak kandung saya juga anggota DPRD di Kota Jambi. Jadi sudah biasa juga dalam lingkup perpolitikan di Provinsi Jambi.

Kenapa di Batanghari? Karena kebetulan suami saya juga di Batanghari. Ada pepatah juga, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Artinya, di mana kita berpijak saat ini, di situlah kita bisa memperjuangkan, menjunjung tinggi marwah tempat berdomisili.

Ini yang pertama di karier politik, usia 24 tahun, langsung ditunjuk sebagai Ketua DPRD. Bagaimana bisa terjadi?

Yasmin: Sebenarnya juga tidak terencana sebelumnya. Artinya, maju dalam kontestasi pemilihan legislatif, tidak menargetkan jadi ketua DPRD, karena saat itu saingannya, dan partai penguasa di Batanghari bukan PAN. Jadi memang, target memaksakan sesuatu itu tidak ada. Tapi memang Partai Amanat Nasional dipercaya untuk dapat menduduki parlementer tinggi.

Kikuk tidak saat pertama memimpin?

Yasmin: Kalau dibilang kikuk, pasti. Karena memang di dalam tubuh legislatif ini ada yang sudah dua sampai tiga periode. Kita yang baru satu periode cukup kikuk menghadapi semua yang ada di dalam tubuh parlemen ini. Tapi dari waktu ke waktu banyak pembelajaran dan pengalaman yang mengajarkan kita, baik dari intern dan ekstern. Kemudian juga pengetahuan baik itu dari segi lingkungan se-Kabupaten Batanghari ini lebih luas dari sebelumnya.

Legislator ini, saya bisa bilang. ini sebagai dokter. Karena memang, seluruh penyakit yang ada di Kabupaten Batanghari ini mengadunya ke DPR. Baik itu sengketa laha, pendidikan, kesehatan, semuanya mengadunya di sini.

Sebelum terjun ke dunia politik, apa background Mbak Yasmin?

Yasmin: Saya sebelumnya news anchor, pembaca berita, jurnalis jugalah dulu. Saya dulu pers, sempat di beberapa stasiun teve lokal. Jadi, setiap ke desa-desa ada yang bilang, kayaknya pernah lihat. Dulu juga pernah menjadi redaktur berita.

Apa pengalaman menjadi jurnalis itu bermanfaat pada saat memimpin legislatif di Batanghari saat ini?

Halaman
123

Berita Terkini