TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Kue Tradisional makin hari makin kalah pamor dengan kue kekinian yang makin digandrungi.
Bahkan, beberapa kue tersebut hanya bisa kita jumpai di kala Ramadhan
tiba. Satu diantara kue yang mulai sudah kita jumpai adalah kue muso.
Kue yang memiliki citra rasa manis dan wangi dari daun pandan ini, saat ini mulai jarang ditemui. Kue ini kalah pamor dengan risol bakwan tahu goreng, apa lagi dengan kue kekinian.
Di zaman kejayaannya dulu, kue ini cukup banyak disukai masyarakat. UMKM Dapur Mama Fafi mencoba untuk selalu memproduksi kue ini setiap harinya.
UMKM yang fokus menyediakan snack Box untuk event ini selalu menyertakan kue ini, di setiap snack box yang dia buat.
Sejatinya UMKM ini selalu memproduksi berbagai macam kue tradisional, baik untuk snack box ataupun untuk di jual satuan.
Satu piece kuenya dibandrol seharga Rp 1.250. sedangkan untuk snack box di bandrol Rp 6.000.
Nurjanah pemilik UMKM dapur mama fafi mengatakan dalam memasarkan produknya dia mengkombinasikan teknik digital marketing dan konvensional, namun tetap tidak membuka outlet.
“Dalam menjaring konsumen, selain mengunakan sosial media, saya juga memanfaatkan jaringan komunitas dan pertemanan,” ujarnya kepada Tribunjambi.com beberapa hari yang lalu.
Komunikasi yang baik dengan pemerintahan setingkat kelurahan dan kecamatan membuat UMKM ini tidak pernah kekurangan konsumen.
Setiap ada event tingkat kecamatan maupun kelurahan UMKM ini selalu kebanjiran order. Selain itu beberapa perkantoran juga mulai menggunakan jasanya dalam menyediakan makanan ringan.
Untuk pemasaran melalui online UMKM ini hanya mengandalkan aplikasi percakapan Whatsapp. Dengan sistem free ongkir untuk setiap transaksi membuat UMKM ini selalu kebanjiran order.
Namun untuk pembelian secara delivery harus ada minimal pengambilan. Untuk kue tradisional minimal 50 piece sedangkan snack box minimal pengambilan 20 kotak.