Reaksi Presiden AS Atas Aksi Penembakan yang Dilakukan Pria 21 Tahun : Kejahatan Rasial yang Kejam

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penembakan.

TRIBUNJAMBI.COM - Pria berusia 21 tahun ditangkap, setelah melakukan penembakan sadis di 2 lokasi panti pijat.

Delapan orang dikabarkan tewas dalam aksi tersebut, selebihnya luka-luka dilarikan ke rumah sakit.

Korban yang tewas di antaranya enam perempuan keturunan Asia.

Mereka tewas dalam penembakan di tiga tempat berbeda di negara bagian Georgia, Amerika Serikat, Selasa (16/03) waktu setempat.

Baca juga: La Ziesha Kitchen Juga Hadirkan Getuk Crispy Hingga Hokkaido Milk Bread

Baca juga: Prakiraan Cuaca Besok Hari, Sejumlah Wilayah Diprediksi Mengalami Cuaca Ekstrem

Baca juga: UMKM La Ziesha Kitchen Kebanjiran Order Walau Hanya Berjualan Online

Tersangka Robert Aaron Long diringkus terkait kasus penembakan di 2 Panti Pijat di Atalanta (CHEROKEE COUNTY SHERIFF’S OFFICE via CONAN DAILY)

Kepolisian setempat menyebut empat orang tewas di sebuah panti pijat di Acworth, kawasan pinggiran utara Atlanta.

Lainnya tewas di dua spa di Kota Atlanta.

Pemerintah Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa empat dari korban penembakan itu merupakan keturunan Korea.

Dalam pidatonya minggu lalu, Presiden AS Joe Biden mengutuk peristiwa tersebut.

"Kejahatan rasial yang kejam terhadap orang Asia-Amerika, yang diserang, dilecehkan, disalahkan dan dikambinghitamkan, " ujar Biden.

Penembakan pertama di Atlanta terjadi sekitar pukul lima sore waktu setempat di Youngs Asian Massage Parlor, Acworth.

Juru bicara kepolisian setempat, Kapten Jay Baker, menyebut dua orang tewas di tempat kejadian.

Tiga korban penembakan lain sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi dua di antaranya tak bisa diselamatkan.

Baker mengkonfirmasi, empat korban tewas pertama adalah dua perempuan keturunan Asia, seorang perempuan kulit putih dan satu laki-laki kulit putih.

Halaman
12

Berita Terkini