Lebih lanjut, saat ditanya apakah dirinya juga merasakan kekhawatiran terpapar Covid, Iyus menyebutkan bahwa rasa takut itu terkalahkan dari rasa takutnya untuk tidak bisa makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, Ia mengaku tetap mematuhi protokol kesehatan, sementara soal terpapar atau tidak menurutnya itu balik pada ketentuan Tuhan.
"Kalo di tanya takut ya takut juga untuk terpapar. tapi ya mau gimana lagi. Kita juga mikir untuk makan juga. Tapi ya kita tetap pakai masker, cuci tangan,"tambahnya
Iyus menyebut bahwa tidak hanya di Kabupaten Tanjabbar, dirinya juga rutin keliling ke sejumlah Kabupaten yang ada di Provinsi Jambi.
Ini dilakukanya secara bergantian dengan sang suami yang juga bekerja menawarkan jasa pembuatan name tag.
"Saya sama suami ya kerjanya seperti ini. Kita keliling ke kantor-kantor. Kadang di bantu sama anak saya yang laki-laki umur 19 tahun. Kalo yang laki-laki umur 21 kerjanya jadi pengantar paket,"sebutnya
Soal penghasilan, dalam satu hari di satu Kabupaten paling banyak Ia mendapat orderan sekitar 30 pesanan name tag.
Sementara untuk harga bervariasi, dari harga Rp30 ribu hingga Rp50 ribu. Penghasilan yang tidak menentu ini, Ia hemat-hemat untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Ya kalo kita bilang cukup ya cukup, kalo kita bilang ngak cukup ya ngak cukup. Apalagi kondisi seperti ini kan susah juga buat kita keliling, baru bulan ini kita mulai berjalan," ucapnya
Untuk masyarakat Jambi yang ingin membuat name tag dari bahan kuningan bisa langsung menghubungi Iyus di nomor 085378554917.