TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Pemenuhan kebutuhan sehari-hari di tengah pandemi Covid-19 di mana tidak hanya memikirkan soal keuangan namun memikirkan untuk tetap sehat di tengah Pandemi yang terjadi saat ini adalah suatu hal berat yang dihadapi.
Hingga saat ini pandemi Covid-19 sampai dengan saat ini belum berakhir, meskipun saat ini pihak pemerintah telah berupaya dengan melakukan vaksinasi.
Hal inilah yang di asakan oleh Iyus, wanita 50 tahun yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Traffic Light Dibiarkan Rusak, Dishub Batanghari Sebut Tak Tersedia Anggaran Perbaikan
Baca juga: Gencar Imbau Cegah Karhutla, Kapolres Batanghari: Perusahaan dan Masyarakat Mohon Kerjasamanya
Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan Mendadak Ingatkan Kepala Daerah untuk Hati-hati, Ada Apa?
Pandemi Covid-19 yang terjadi sudah satu tahun lalu, membuat pekerjaannya keliling menawarkan pembuatan name tag dari bahan kuningan sempat terhenti.
Iyus yang biasa disebut teteh Iyus yang tinggal di Kota Baru, Kota Jambi, bekerja sebagai jasa pembuatan name tag keliling.
Ia menawarkan pada sejumlah orang terutama pejabat atau ASN yang membutuhkan jasa pembuatan name tag keliling.
Sudah hampir satu bulan ini, Ia kembali melakukan aktivitas berkeliling ke sejumlah tempat.
Tribunjambi.com berkesempatan untuk wawancara bersama dengan teteh Iyus ketika menawarkan jasa pembuatan name tag ke sejumlah pegawai di Sekretariat Daerah Kantor Bupati Kabupaten Tanjabbar.
Iyus ternyata seorang diri berkeliling di sejumlah perkantoran yang ada di lingkup Kabupaten Tanjabbar.
"Iya keliling sendiri di sini dari Kota Jambi ke sini. Kalo tadi pakai travel, kadang ada juga yang antar-antar ke sini, kadang juga numpang mobil. Kalo keliling-keliling biasa dari jam 7.00 wib sampai jam 17.00 wib. Sistemnya di pesan dulu, nanti baru kita antar," ujarnya dengan sedikit logat bahasa Sunda, Kamis (4/3/2021).
Iyus merupakan perantauan dari Jawa Barat, sudah hampir 20 tahun Ia bersama dengan suaminya hijrah dari Jawa Barat ke Kota Jambi.
Iyus menceritakan bahwa sudah hampir 10 tahun Ia bersama dengan suaminya menjalani pekerjaan pada bidang jasa menawarkan pembuatan name tag dengan berkeliling.
Namun, sudah hampir satu tahun ini dirinya hanya mengandalkan orderan dari rumah.
Meskipun dikatakannya karena kebutuhan ekonomi, sesekali Ia mencoba menawarkan jasa pembuatan name tag dengan berkeliling kantor selama pandemi tahun lalu.
"Pokoknya dari awal ada Covid itu sampai bulan kemarin kita tidak keliling. Karena memang perkantoran kan tutup juga, adalah sesekali kita keliling ke kantor yang buka tapi ya tadi, kadang ada yang menerima kadang ada yang nolak. Karena memang kan mereka takut juga kena Covid dan terima orang dari luar kantor,"sebutnya
Lebih lanjut, saat ditanya apakah dirinya juga merasakan kekhawatiran terpapar Covid, Iyus menyebutkan bahwa rasa takut itu terkalahkan dari rasa takutnya untuk tidak bisa makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, Ia mengaku tetap mematuhi protokol kesehatan, sementara soal terpapar atau tidak menurutnya itu balik pada ketentuan Tuhan.
"Kalo di tanya takut ya takut juga untuk terpapar. tapi ya mau gimana lagi. Kita juga mikir untuk makan juga. Tapi ya kita tetap pakai masker, cuci tangan,"tambahnya
Iyus menyebut bahwa tidak hanya di Kabupaten Tanjabbar, dirinya juga rutin keliling ke sejumlah Kabupaten yang ada di Provinsi Jambi.
Ini dilakukanya secara bergantian dengan sang suami yang juga bekerja menawarkan jasa pembuatan name tag.
"Saya sama suami ya kerjanya seperti ini. Kita keliling ke kantor-kantor. Kadang di bantu sama anak saya yang laki-laki umur 19 tahun. Kalo yang laki-laki umur 21 kerjanya jadi pengantar paket,"sebutnya
Soal penghasilan, dalam satu hari di satu Kabupaten paling banyak Ia mendapat orderan sekitar 30 pesanan name tag.
Sementara untuk harga bervariasi, dari harga Rp30 ribu hingga Rp50 ribu. Penghasilan yang tidak menentu ini, Ia hemat-hemat untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Ya kalo kita bilang cukup ya cukup, kalo kita bilang ngak cukup ya ngak cukup. Apalagi kondisi seperti ini kan susah juga buat kita keliling, baru bulan ini kita mulai berjalan," ucapnya
Untuk masyarakat Jambi yang ingin membuat name tag dari bahan kuningan bisa langsung menghubungi Iyus di nomor 085378554917.