Luhut Tunjuk Perusahaan Asing Bernama Mister Loo untuk Ngurus 25 WC Umum di Kawasan Danau Toba

Editor: Rohmayana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Percepatan terbentuknya Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba dilakukan. (Wikipedia)

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA--Beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mendatangi langsung beberapa objek wisata di Sumatera Utara.

Danau Toba, di Sumatera Utara akan dijadikan destinasi wisata super prioritas.

Tak hanya mengunjungi Geopark Danau Toba di Kabupaten Tapanuli Utara.

Menteri Parekraf Sandiaga Uno juga ke Pantai Lumban Bulbul.

Mulai dari menikmati pasir putih yang terhampar di tepian danau hingga menaiki kano bersama Bupati Toba, Darwin Siagian.

Baca juga: Gagal Dilantik Bareng Sandiaga Uno, Tawaran Jokowi Ditolak Mentah-mentah, Alasan Tokoh Ini Buat Syok

Sandiaga mengatakan Danau Toba sangat berpotensi dalam pengembangan olahraga perairan terbuka seperti berenang dan perahu naga.

Berwisata belum lengkap jika belum berbelanja. Sandi menyempatkan diri untuk berbelanja ulos untuk oleh-oleh.

Danau Toba Sumatera Utara jadi pilihan pertama Sandi sebagai destinasi wisata super prioritas untuk membangkitkan lesunya pariwisata di tengah pandemi.

Baca juga: VIDEO Unggahan Sandiaga Uno Lari Pagi Dikritik Anggota Komisi X DPR, Kawendra: Jangan Lebay!

Temukan potensi wisata alam baru

Kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno ke Danau Toba, Sumatera Utara berbuah hasil.

Dirinya yang melintas di Jalan Lintas Sumatera pada Kamis (31/12/2020) itu menemukan sebuah titik pemandangan Danau Toba yang sangat indah.

Titik yang dinilainya menyimpan potensi wisata alam itu bernama Adian Nalambok yang terletak persis di punggungan bukit di antara Parapat menuju Balige.

Pada lokasi tersebut, Sandi melihat hamparan luas perbukitan yang mengelilingi Danau Toba dari atas ketinggian.

Persis dari atas Adian Nalambok, terlihat sebuah desa bernama Meat yang terletak di lembah sisi selatan Danau Toba, tepatnya Kecamatan Tampahan, Toba Samosir, Sumatera Utara.

Namun sayang, lokasi strategis yang disebutnya sebagai 'death valley viewing spot' itu belum dikelola dengan baik.

Baca juga: Investasi Bodong Share Result di Jambi Tawarkan Cara Mudah Dapat Uang

Kawasan itu kini hanya berupa sejumlah warung-warung kecil dengan tempat duduk sederhana.

Padahal, pemandangan alam yang menjadi teras warung tersebut dinilainya sangat indah.

"Ini menunjukan bahwa toba ini banyak sekali titik-titik wisata destinasi yang bisa dikembangkan dengan pendekatan lewat keindahan alamnya," ungkap Sandi menunjukkan keindahan pemandangan Danau Toba dari ketinggian.

Baca juga: Kisah Pengantin Wanita Hampir Pingsan Saat Gunakan Mahkota Seberat 4 Kilogram, ini Foto-fotonya

"Kita juga bisa lihat dari ekonomi kreatifnya seperti membuat warung yang instagramable, inilah pariwisata yang bisa membuka lapangan pekerjaan di saat pandemik seperti ini dan peluang bagi masyarakat," tambahnya.

Pengembangan objek wisata Adian Nalambok diungkapkan Sandi menambah pilihan destinasi wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba.

Sehingga diharapkan dapat secara langsung menciptakan lapangan kerja yang berujung ketahanan ekonomi rakyat yang terpuruk imbas pandemi virus corona atau covid-19.

Baca juga: Kesehatan - Ramalan Zodiak Besok, Aquarius Sebaknya agar Memperhatikan Keadaan Pikirannya

"Jika pandemi ini mereda, kita harus mempersiapkan sesuai dengan tugas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," imbuhnya.

Merujuk letak geografis Adian Nalambok, Sandi bakal mengintegrasikan wisata alam mulai dari Bandara Silangit dengan Balige dan Parapat.

"Jadi titik ini, titik adian nalambok ini mungkin titik yang paling terdekat selain Hutaginjang, yang bisa dikoneksikan dalam perjalanan dari airport Silangit menuju Balige atau ke Parapat," papar Sandi.

Baca juga: Beri Pinjaman Tanpa Jaminan, Program Sahabat Ibu Koperasi BMT Al Ishlah

"Nah pengembangannya harus integratif, makanya saya mengajak kolaborasi delapan bupati di delapan kabupaten yang ikut mengelola potensi yang ada di Danau Toba," jelasnya.

Terkait status Danau Toba yang kini ditetapkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP).

Dirinya menekankan kepada semua pihak untuk bekerja keras dan bekerja tuntas dalam persiapan, khususnya penerapan protokol kesehatan yang disiplin dan ketat.

"Dan saya mengingatkan sekali lagi, dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin kita bisa bangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif, kita bisa bertahan, kita bisa berpihak kepada rakyat dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ungkap Sandi.

"Lihatlah keindahan alam yang menurut saya ini merupakan ciptaan tuhan yang perlu kita lestarikan, ekosistem pariwisata berbasis keindahan, tetapi juga memiliki keberlanjutan, lingkungan harus kita jaga, lestarikan serta kita harus dukung pariwisata dan ekonomi kreatif," tutupnya.

Luhut tunjuk perusahaan Mister Loo

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menunjuk sebuah perusahaan bernama Mister Loo, mengelola toilet di kawasan wisata Danau Toba.

Mister Loo merupakan perusahaan startup asal Swiss yang bergerak di bidang sanitary toilet umum premium.

Luhut menyebut, hingga kini ada sekitar 25 toilet umum yang sudah dibangun sebagai hasil CSR (corporate social responsibility/CSR) perusahaan.

Pengelolaan setelahnya diserahkan kepada Mister Loo.

Baca juga: Nikita Mirzani Beri Sindiran Menohok ke dr Richard Lee Saat Ungkap Masa Lalu: Sok Jagoan, Berisik!

"Ada 25 toilet yang dibangun di spot-spot turis di Toba, ini CSR dari beberapa perusahaan. Dan sekarang kita kontrakkan kepada namanya Mister Loo, yang punya organisasi secara internasional ngurus WC," kata Luhut melalui akun Instagram, Minggu (14/2/2021).

Luhut menyebut, toilet-toilet itu tersebar di beberapa kawasan proyek yang saat ini masih tahap pembangunan. Kawasan tersebut, antara lain di Dermaga Porsea, Dermaga Balige, Dolok Sipiak, dan Huta Siallagan Pulau Samosir.

Ilustrasi. Percepatan terbentuknya Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba dilakukan. (Wikipedia)

Lebih lanjut dia menuturkan, Dolok Sipiak adalah tempat yang belum lama ini dikunjungi oleh Raja dan Ratu Belanda.

Sementara Huta Siallagan Pulau Samosir adalah tempat peradilan dan pemancungan pada masa lampau yang belum lama dikunjungi oleh Presiden Jokowi.

"Presiden waktu itu mengunjungi ke sana dan kebetulan saya ikut, dan presiden minta itu dikembalikan kepada aslinya. PUPR sudah mengerjakannya dan kemarin sudah selesai mungkin 70 persen. Kalau itu jadi saya kira akan sangat cantik, bisa melihat pemandangan dan ada toiletnya," jelas Luhut.

Baca juga: Investasi Bodong Share Result, Tawarkan Cara Kerja mudah dan Dapat keuntungan menggiurkan

Dia berharap, toilet-toilet tersebut dapat berfungsi seiring dengan selesainya pembangunan di titik-titik proyek pemerintah yang sudah rampung sebagian itu.

"WC itu penting karena di tempat-tempat spot turis kalau enggak ada WC, enggak ada air, tidak ada gunanya. Nah airnya kita ambil, kita bikin sumur, tarik ke atas sehingga itu berjalan. Kita berharap 25 toilet ini harus bersamaan selesainya nanti dengan semua, dari dermaga Porsea, Balige, dan sebagainya," pungkasnya. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kelola Toilet di Danau Toba, Luhut Gandeng Perusahaan Swiss"

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Luhut Tunjuk Perusahaan Asing Bernama Mister Loo untuk Ngurus WC Umum di Kawasan Danau Toba, 

Berita Terkini