TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Luapan sungai Batang Limun dan Batang Asai di Kabupaten Sarolangun akibatkan sungai terus-menerus mendangkal.
Wakil Bupati Sarolangun Hillalatil Badri mengatakan, jikalau untuk melakukan pengerukan sungai pihaknya tidak mampu melakukan hal itu.
"Ini perlu kita kaji lagi karena kondisi APBD kita saja untuk infrastruktur belum mumpuni, apalagi untuk melakukan pengerukan," ungkap Hillalatil Badri, Wakil Bupati Sarolangun, Rabu (13/1).
Lanjutnya, tentu pihaknya nanti akan mencari solusi yakni dengan meminta bantuan dengan pemerintah pusat.
"Pemerintah Sarolangun tidak sanggup karena APBD kita menurun di tengah-tengah Covid-19. Mau menambahkan pekerjaan baru, pekerjaan ini masih belum," ungkap Hillalatil.
Alat Berat Sudah Siaga
CURAH hujan makin tinggi di Sarolangun saat ini. Guna mengantisipasi terjadinya bencana longsor di daerah perbukitan yakni di Kecamatan Batang Asai dan Limun, Pemkab Sarolangun saat ini telah menempatkan alat berat jenis backhoe loader di dua kecamatan yang memang sering menjadi langganan bencana longsor tersebut.
"Alat jenis backhoe loader sudah stand by di Kecamatan Batang Asai dan Kecamatan Limun, yang nantinya jika terjadi musibah longsor bisa begerak cepat," kata Wakil Bupati Sarolangun H Hillalatil Badri, Rabu (13/1).
Meskipun telah menyediakan alat untuk evakuasi bencana longsor, Hilal tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat melintasi titik-titik rawan longsor.
"Yang jelas kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada" ungkapnya.
Tak hanya itu, tingginya intensitas hujan beberapa minggu terakhir ini juga menyebabkan banjir di beberapa kecamatan, khususnya di kawasan pinggir sungai.
"Tingkat curah hujan cukup tinggi, tentu kita akan menghadapi masalah banjir beberapa waktu yang lalu sudah saya sampaikan agar masyarakat tetap waspada khususnya yang berada di pinggiran batang sungai."