Bencana longsor ini berbarengan dengan curah hujan yang tinggi.
"Sejak memasuki bulan penghujan, anggota sudah disebar untuk memetakan dan melakukan sosialisasi kemungkinan dampak bencana alam."
"Informasi selanjutnya terbaru akan disampaikan kembali," ucap Yaved.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Kementerian Badan Geologi ESDM, Kasbani, menyebut, longsor di Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang yang menimbulkan 11 orang tewas, berada di lokasi kemiringan terjal.
"Jenis gerakan tanah diperkirakan berupa longsoran bahan rombakan yang terjadi di lereng atas pemukiman. Daerah tersebut kemiringan lereng yang agak terjal."
"Pelapukan breski dan tufa yang mudah meloloskan air dan di bawah nya merupakan lapisan kedap air sehingga berfungsi sebagai bidang gelincir," ujar Kasbani dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Penyelamatan Dramatis Mobil Hanyut Terseret Banjir di Sungai Batang Limun, Sopir Nekat Terobos Air
Baca juga: Tabiat Busuk Teddy Terbongkar Lagi, Demi Bohongi Publik Suami Lina Nekat Begini, Tak Seperti Aslinya
Baca juga: Ferdy Yuman Coba Sembunyikan Mantan Sekretaris MA di Fortuner Pakai Pelat Palsu, Sempat Masuk DPO
Baca juga: Tanggul Sungai Cipanas Kritis, 30 Rumah di Indramayu Hancur, 20 Lainnya Terancam Tergerus Longsor
Titik terjangan longsor berada di Perum Pondok Daud terjadi pada Sabtu (9/1/2020) dan berada di ketinggian sekira 700 hingga 750 mdpl.
"Berdasarkan peta prakiraan terjadi gerakan tanah Januari 2020 di Kabupaten Sumedang, Kecamatan Cimanggung masuk dalam kategori zona potensi gerakan tanah menengah dan tinggi."
"Pada zona ini, dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal dan gerakan tanah lama kembali aktif," ucapnya.
Ia menyebutkan, area longsor terdapat lahan terbuka tanpa vegetasi berakar kuat dan tanpa penguatan lereng.
"Selain itu, saluran drainase yang kurang baik dan bagian bawah lereng merupakan pemukiman atau rumah warga. Hujan yang turun dengan intensitas tinggi menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah," ucapnya.
Karena berada di kawasan rawan longsor, ia menyarankan sejumlah hal supaya longsor tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Melandaikan lereng, mengatur drainase dan memperkuat kestabilan lereng dengan pembuatan penahan lereng/ retaining wall yang sesuai dengan kaidah keteknikan."
"Kemudian menanam pohon berakar kuat dan dalam untuk memperkuat lereng dan warga sekitar lokasi sebaiknya diungsikan dulu ke tempat lebih aman untuk sementara," katanya.
Baca juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini 11 Januari 2021, Rencana Besar Al Dijalankan, Nasib Andin
Baca juga: Anisa Bahar Dihujat Akibat Kritik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air: Naik Pesawat Matiin Hp,Bandel Sih!