Sniper telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menguasai teknik bersembunyi, pemakaian kamuflase, keahlian pengintaian dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi garis depan.
Ini membuat sniper memiliki peran strategis yang tidak dimiliki penembak jitu. Penembak jitu dipasang pada tingkat regu, sedangkan sniper pada tingkat batalion dan tingkat kompi.
Sniper menggunakan kamuflase dan membatasi gerakan mereka, agar tidak bisa dideteksi. Dia bisa bertahan berjam-jam dalam kondisi yang sulit.
Sniper modern juga harus memperhatikan kamuflase mereka jika dilihat dengan cahaya infra-merah, karena militer modern sudah menggunakan penglihatan suhu (thermal vision), menggantikan night vision, yang hanya meningkatkan intensitas cahaya.
Bahan pakaian dan peralatan bisa muncul bila dilihat dengan alat thermal vision. Maka sniper juga bisa memakai bahan lain seperti plastik, atau bahan khusus seperti selimut thermal, atau bahan lain yang tidak terdeteksi oleh thermal vision.
Bagaimana, bisa membayangkan kondisi seorang sniper Kopassus di lapangan kan?
Kisah militer dan pasukan eliter TNI dapat dibaca di Tribunjambi.com.
Baca juga: Kisah Kopassus, Duel Maut Sang Profesor Intelijen Hingga Senjata Melorot Kedalam Celana
Baca juga: Kisah Kopassus, Pengalaman Tak Terduga Anggota Baret Merah saat Lakukan Penyamaran dalam Setahun
Baca juga: Kisah Kopassus, Bermodalkan Buah Durian, Anggota Baret Merah Ini Berhasil Masuk Ke Lingkaran Musuh