Berita Sarolangun

Dampak Covid-19, PAD Sarolangun Hanya 74.30 Persen, Sekda: OPD Harus Punya Inovasi dan Teobosan Baru

Penulis: Rifani Halim
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Daerah Sarolangun Endang Abdul Naser

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Pendapat Asli Daerah atau PAD Sarolangun tahun 2020 hanya mencapai 74.30 persen, pasalnya Pemkab Sarolangun melakukan refocusing yang tak dapat dielakkan pada massa Covid-19.

Sekretaris Daerah Sarolangun Endang Abdul Naser mengatakan, refocusing yang tak dapat dielakan lagi yakni PPB di nol kan selama tiga bulan dan penurunan retribusi lainnya karena dampak covid-19.

"Ke depannya kita berharap agar lebih optimal, mengharapkan PAD lebih kurang 40 milyar. Jadi tadi kita mengoptimalkan OPD terkait mencari dan menggali potensi yang ada," kata Endang Abdul Naser, di kantor bupati Sarolangun, Rabu (16/12/2020).

Baca juga: SIAP-Siap! Januari 2021 Masuk Sekolah, Sekolah Wajib Penuhi 10 Syarat Belajar Tatap Muka

Baca juga: Sapa Media di Tiga Provinsi, PLN Gelar Virtual Meet-up Bareng Media

Baca juga: Kiwil Akhirnya Beri Jawaban Terkait Rohimah yang Ingin Cerai, Baru Pulang dari Bulan Madu Sama Eva

Lanjutnya, untuk reklame di titik strategis akan di tingkatkan lagi, dan pihak lain akan membayar lebih tinggi dari reklame di tempat- tempat lain.

"Termasuk juga pengawasan retribusi batu bara, kita meminta setiap dinas harus punya inovasi baru dalam rangka mencari terobosan baru untuk meningkatkan PAD dan mengatasi refocusing kemaren," ungkap Sekda Sarolangun.

Sisi lain, Pada dinas perhubungan Sarolangun, Sekda menargetkan retribusi yang didapatkan pada tahun depan yakni sebesar 1,2 milyar.

"Hal ini mereka dapat dari parkir dan ditingkat, dan retribusi di bukit Peranginangin itu laporan dari balai provinsi ada 3000 mobil batu bara, kita ambil 2000 mobil kali Rp 5000 paling kecil udah sekian milyar. Jadi yang selama ini lemah kita optimalkan lagi," pungkasnya.

(Tribun Jambi/Rifani Halim).

Berita Terkini