Kelompok Ali Kelora Terancam, Diburu 150 TNI AD Berpengalaman Perang di Papua, Timor Leste dan Aceh

Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi teror sadis Upik Lawanga di Poso tewaskan 27 orang, termasuk pembunuhan istri anggota TNI AD di Sulawesi Tengah. Foto dok: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto saat melakukan inspeksi ke markas Kopassus. Marsekal Hadi memastikan akan mengirim Kopassus ke Sigi untuk membantu memburu teroris MIT pimpinan Ali Kalora yang telah membunuh satu keluarga di wilayah itu.

Kelompok Ali Kelora Terancam, Diburu 150 TNI AD Berpengalaman Perang di Papua, Timor Leste dan Aceh

TRIBUNJAMBI.COM, SIGI -- 150 Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) diterjunkan untuk memburu sisa-sisa kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kelora.

Para anggota TNI AD tersebut, mempunyai kemampuan intel dan tempur serta pengalaman saat bertugas di daerah konflik.

Mereka akan memburu anggota MIT yang jumlahnya masih sekitar 12 orang.

Hal itu diungkapkan Komandan Korem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf.

"Mereka pernah bertugas di Papua, Aceh, dan juga Timor-Timur (sekarang Timur Leste)," kata Danrem Farid, melalui pesan WhatsApp, Sabtu (15/8/2020).

Baca juga: 27 Orang Tewas, Istri Anggota TNI AD Ikut Dibunuh, Aksi Sadis Upik Lawanga Teror Poso, Siapa Dia?

Baca juga: Jika Ketemu Kelompok Teroris Ali Kelora Lalu Mereka Melawan, Kapolri: Tembak Mati Saja!

Baca juga: Nama Djoko Tjandra Masuk Red Notice Tapi Tak Bisa Ditangkap, Kenapa? Jenderal Polisi Ini Buka-bukaan

Kata Farid, berdasar informasi yang diterima, masih ada simpatisan MIT yang bergerilya di pegunungan Poso.

Farid pun mengimbau agar kelompok MIT untuk segera menyerahkan diri.

"Pak Kapolda (Syafril Nursal) sudah memberikan jaminan, mereka akan diberlakukan sangat manusiawi. Tidak akan ada seperti bayangan bahwa mereka akan disiksa atau dibunuh,” tegasnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

Ia pun meminta kepada masyarakat untuk tidak terhasut oleh kelompok tersebut. "Jangan lagi jadi simpatisan dan kurir MIT," ujarnya.

Komandan Korem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf menyebut kedatangan 150 anggota TNI untuk memburuh anggota teroris MIT. Teroris pimpinan Ali Kalora itu telah membunuh satu keluarga di Sigi, Sulteng. (Kompas TV)

Sementara itu Kapolda Sulteng Irjen Pol Syafril Nursal mengatakan, dengan pelibatan TNI dalam operasi ini diharapkan kasus terorisme yang sudah terjadi selama 20 tahun ini bisa segera berakhir.

"Itu yang jadi pemikiran kita melibatkan TNI. Kepada kelompok teroris pilihannya mati atau menyerahkan diri," katanya di Mapolda Sulteng, Selasa (11/8/2020).

Seperti diketahui kelompok sipil bersenjata yang saat ini berada di atas pegunungan Poso belum seluruhnya tertangkap.

Ada sekitar 12 orang lebih yang saat ini berada di atas pegunungan Poso.

Ia yakin, jumlah personel TNI yang berada di bawah kendali operasi (BKO) untuk memperkuat Satgas Tinombala dinilai cukup untuk memburu sisa-sisa kelompok MIT. "Saya optimis," ujarnya.

Halaman
1234

Berita Terkini