Investasi

Harga Emas Fisik Merosot, Analis Sarankan Wait and See

Editor: Fitri Amalia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan di Toko Emas, pembeli sedang melihat emas perhiasan yang akan dibeli

TRIBUNJAMBI.COM - Pekan ini investor emas dibuat ketar ketir karena harga emas yang merosot.

Harga emas fisik logam mulia terus melorot dalam beberapa hari terakhir.

Sebelum membeli emas fisik, analis menyarankan agar investor wait and see terlebih dulu. 

Karena beberapa hari terakhir harga emas fisik logam mulia milik Antam terus mengalami penurunan.

Hari ini, harganya turun Rp 2.000 per gram ke level Rp 968.000 per gram.

Baca juga: Promo JSM Hypermart Periode 13-16 November 2020, Paket Bersih Unilever, Daging, Buah, Popok

Baca juga: Gisella Anastasia Akan Diperiksa Polisi Selasa Depan, Buntut Nama Artis GA Diucapkan Oleh Tersangka

Baca juga: Lenovo Rilis Laptop Ultra Slim Yoga, Lenovo Yoga Slim 7i Carbon Paling Tipis, Segini Harganya

Sedangkan untuk harga buyback turun Rp 4.000 per gram dan berada di level Rp 850.000 per gram.

Analis Global Kapital Investment Alwi Assegaf menilai penurunan tersebut masih akan berlanjut hingga akhir tahun, bahkan memungkinkan hingga tahun depan. 

Kondisi tersebut seiring dengan berkurangnya tingkat ketidakpastian ekonomi dan politik global, alhasil safe haven atau aset lindung nilai mulai ditinggalkan.

"Penurunan masih akan berlanjut, tapi itu juga sangat bergantung pada program distribusi vaksin Covid-19 di Tanah Air dan dari kebijakan Joe Biden ke depan," ungkap Alwi kepada Kontan.co.id, Kamis (12/11). 

Sehingga, Alwi memprediksi pergerakan harga emas fisik hingga akhir tahun bisa menuju level support Rp 886.000 per gram, dengan potensi resistance masih di level psikologis Rp 1.000.000 per gram.

Sedangkan untuk tahun depan, level support berpotensi menuju Rp 760.000 per gram dengan kisaran resistance Rp 1.056.000 per gram. 

Adapun sentimen yang bakal menjadi penentu arah harga emas fisik tahun ini dan tahun depan masih terkait Covid-19.

Berita positif terkait perkembangan vaksin yang lulus uji klinis dan diyakini efektif hingga 90% jadi alasan turunnya logam mulia beberapa hari terakhir. 

Bahkan, berita terkait vaksin berhasil memberikan euforia kebangkitan aset-aset berisiko, dimana pergerakan bursa saham global cenderung meningkat. 

Meningkatnya investasi di aset berisiko tersebut membuat pamor emas global melorot dan menyeret harga emas logam mulia ikut turun. 

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 13 November 2020 di Pegadaian Ukuran 2 gram Rp 1.968.000

Baca juga: Harga Emas Anjlok, Simak Cara Investasi Emas yang Praktis dan Menguntungkan

Baca juga: Harga Emas Antam dan UBS Kamis 12 November 2020 di Pegadaian, Stagnan atau Bakal Turun Lagi?

Apalagi, dari dalam negeri Alwi mencatat aliran dana asing yang masuk ke pasar saham dalam beberapa hari terakhir mencapai Rp 2 triliun.

Halaman
12

Berita Terkini