Cara Membudidayakan Aglonema Alias Sri Rejeki, Ada 6 Hal Penting!

Editor: Sulistiono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aglonema Red Kochin

5. Media tanam dan pot serta repotting.

Media yang dipakai umumnya cukup zat hara makro dan mikro, pH sekitar 7/ netral, dan media cukup porous. Media dapat berupa tanah, ataupun campuran sabut kelapa/ cocopeat 30%, arang 30%, humus/ gambut 30% dan pupuk kandang 10%.

Dapat juga ditambah pupuk an-organik. Ukuran pot disesuaikan dengan besar- kecilnya tanaman. Bahan dapat terbuat dari tanah, keramik, plastik, semen ataupun kayu.

Pot dari plastik relatif ringan dan murah, namun tidak berpori sehingga tidak dapat menyerap kelebihan air. Pada waktu menanam, bagian bawah diberi pecahan batu bata atau stereoform (1/4 atau 1/5 bagian), penanaman jangan terlalu dalam, dan jangan terlalu tinggi karena akan menganggu pertumbuhan tanaman serta tanaman mudah goyang/ tidak stabil bila kurang dalam.

Baca juga: Terkuak 5 Wajah Anggota Klub Moge yang Mengeroyok Prajurit TNI di Bukittinggi, IPW: Djamhari Arogan

Baca juga: Dispora Muarojambi yang Baru Berjanji akan Perbaiki Objek Wisata Candi Muara Jambi, Fasilitas Nambah

Baca juga: Ramalan Shio Harian 3 November 2020, Tahun Tikus Logam, Peruntungan Shio Kelinci hingga Macan

Baca juga: Pemprov Jambi akan Buat Perda Covid-19, apa Fungsinya ?

Baca juga: Bakal Bisa Uji Swab di Kota Jambi, Pemkot Kebut Pengadaan PCR

Repotting dan penggantian media dilakukan 6- 12 bulan sekali. Hal ini untuk menghindari pertumbuhan kuman dan bakteri yang tumbuh di media tanam. Selain nutrisi dan menghindari jamur, pergantian media tanam yang terlalu sering juga kurang baik, sebab dapat menyebabkan tanaman menjadi stres.
Tanaman memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan media tanam yang baru, sehingga perlu dilakukan perbaikan letak tanaman pada saat proses repotting.

Aglaonema dapat juga ditanam di media tanam non tanah, seperti pakis dan sekam dan untuk mempercantik tanaman dapat menggunakan media tanam hidro gell.

6. Penyiraman dan curah hujan.

Aglaonema merupakan tanaman yang menyukai kondisi semi basah atau dengan kelembaban cukup. Air penyiraman sebaiknya tidak mengandung kaporit, pH 7 atau mendekati netral.

Penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan tanaman, umumnya sehari sekali. Bila kondisi panas, dilakukan dengan pengkabutan untuk membasahi daun agar tidak layu. (tribunjambi.com)

Berita Terkini