Cara Membudidayakan Aglonema Alias Sri Rejeki, Ada 6 Hal Penting!

Editor: Sulistiono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aglonema Red Kochin

TRIBUNJAMBI.COM - Aglonema atau aglaunema dikenal sebagai Sri Rejeki. Tanaman ini dijuluki Sri Rejeki karena memang pembawa rejeki/keberuntungan. Aglaonema berasal dari bahasa yunani kuno, Aglaos berarti terang/ bersinar dan nema berarti benangsari. Sehingga aglaonema berarti benang bersinar terang.

Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara ataupun Asia Selatan seperti Cina bagian selatan, Philipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Myanmar/ Burma. Tumbuh di hutan- hutan di dataran rendah hingga sedang. Pencahayaan/ intensitas cahaya sekitar 10- 30 % dan bila ditanam dalam nursery memerlukan shading net setebal 70- 90 %.

Baca juga: Demam Aglonema! Begini Cara Buat Tanaman Hias Aglonema Ini Cepat Tumbuh Dewasa, Cuma Modal Pasta

Baca juga: Nilai Ekonomi Tanaman Aglonema Tinggi, Awas! Bisa Jadi Sasaran Pencurian

Baca juga: Ssst! Ini Rahasia Buat Anakan Aglonema Cepat Tumbuh, Cuma Modal Pasta Ini serta Tips Perbanyaknya

Baca juga: Tidak Susah! Begini Cara Mengembangbiakkan Tanaman Hias Aglonema, Mulai Persilangan hingga Stek

Baca juga: Trik Warga Muarojambi Perbanyak Tanaman Hias, Dapat dari Kebun Lalu Barter, Aglonema Paling Banyak

Cara membudidayakan aglonema bagaimana? Aglaonema dibudidayakan karena keindahan warna dan corak daun. Ketika membudidayakan tanaman hias aglaonema, berdasarkan ulasan yang diunggah di balithi.litbang.pertanian.go.id, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:

1. Tempat dan lokasi budidaya.

Berkaitan dengan ketinggian tempat. Tanaman ini mampu tumbuh baik pada dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl. Ideal pertumbuhan pada ketinggian 300- 400 m dpl. Kritera tumbuh ideal diantaranya tanaman tegar, daun tebal, warna dan corak nyata pada daun. Suhu udara siang hari sekitar 28- 30 Derajat Celcius dan malam hari 20- 22 Derajat Celcius.

Didataran rendah kurang dari 300 mdpl pertumbuhan tanaman lebih cepat karena suhu udara lebih hangat, sinar lebih banyak diperoleh sehingga fotosintesa lebih efektif. Pertumbuhan satu daun perlu 25 hari. Untuk dataran sedang lebih dari 400 mdpl pertumbuhan agak lambat, perlu waktu 35 hari untuk satu daun.

2. Sinar matahari

Aglaonema perlu tempat teduh/ naungan dengan pencahayaan sekitar 10- 30 %, untuk nursery menggunakan paranet atau shading net sekitar 70- 90%. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemasangan net adalah ketinggian dan cara pemasangan.

Idealnya ketinggian 5 m, shading net dipasang setelah plastik UV (minimal 50% cahaya masuk, agar tanaman tidak pucat). Plastik UV digunakan untuk memantulkan/menjaga panas.

Pemasangan plastik dan net diberi jarak/ tidak ditempelkan agar sirkulasi udara tetap ada. Jika tidak diberi plastik, ideal ketinggian 3 meter. Bila terlalu tinggi maka jika tetesan air hujan besar, mudah sobek, meskipun diuntungkan sirkulasi udaranya cukup baik.

3. Kelembaban udara.

Kelembaban yang diperlukan tanaman sekitar 50- 60%. Kelembaban didaerah tropis relatif cukup bagi pertumbuhan aglaonema. Bila terlalu panas, dapat dilakukan mis spraying atau pengkabutan sehingga daun- daun basah namun media tidak basah. Tujuannya agar tanaman tidak layu karena penguapan yang berlebihan.

4. Angin dan sirkulasi udara.

Sirkulasi udara diperlukan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Bila kel mbaban diatas 60% dan sirkulasi udara kurang baik maka akan menyebabkan timbulnya jamur yang dapat menyerang daun, batang maupun akar aglaonema.

Demikian juga bila cahaya cukup, namun sirkulasinya kurang maka pupuk dan zat hara pada media tidak terserap secara optimal yang berakibat pada pertumbuhan dan kesuburan tanaman.

Halaman
12

Berita Terkini