Kantor Anies Baswedan Akan Dibakar, Seorang Wanita Bawa Bensin Dalam Tas Menyelinap ke Balai Kota

Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Gedung PKK Melati Jaya, Kebagusan, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).

Kantor Anies Baswedan Akan Dibakar, Seorang Wanita Bawa Bensin Dalam Tas Menyelinap ke Balai Kota

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang wanita terekam CCTV menyelinap ke kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Gedung Balai Kota Jakarta.

Wanita itu membawa bensin, diduga akan membakar kantor Anies Baswedan.

Kejaidan ini diakui Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaludin.

Tepatnya berlangsung pada pukul 12.00 WIB, Selasa (27/10/2020) kemarin.

"Kejadiannya itu kemarin jam 12 siang," kata Budi, saat dikonfirmasi Wartawan, Rabu (28/10/2020).

Budi menuturkan, wanita yang belum diketahui identitasnya ini menyelinap masuk melalui Blok G gedung Balai Kota Jakarta.

"Setelah itu, wanita ini terbiasa di-Xray di mesin Xray itu karena di dalam tas, membawa botol mineral," beber Budi.

Baca juga: Prancis Mendadak Minta Warganya di Negara Muslim untuk Waspada, Komentar Macron Picu Kemarahan Dunia

"Nah, di dalam Xray kan yang terlihat hanya cairan, kami berpikir itu air mineral. Lalu, dia naik ke lantai 12 (Blok G) tempat biro perekonomian," lanjutnya.

Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaludin, menjelaskan wanita tersebut menyelinap melalui gedung Blok G Balai Kota Jakarta.

Saat itu, petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) sempat memeriksa tas yang dibawa wanita tersebut menggunakan mesin pendeteksi.

Tangkapan layar wanita bawa bensin menyelinap masuk ke Balai Kota DKI. (Istimewa Via Tribun Jakarta)

Kemudian wanita tersebut meminta kepada petugas setempat guna bertemu dengan Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Katanya mau mengecek surat karena memang suratnya juga aneh. Kami menduga ibu ini juga tidak waras, karena suratnya juga surat aneh, bahasanya juga tidak beraturan," ungkap Budi.

"Kami juga sebenernya, melihat itu bahasa yang tidak baik. (Struktur kalimatnya) tidak bagus. Itu memang bahasa asal dan tidak jelas itu surat apa," sambungnya.

Isi surat tersebut, lanjutnya, berisi kalimat meminta uang kepada Bank DKI Jakarta.

Baca juga: Habib Bahar bin Smith Jadi Tersangka Lagi, Ini Kelakukan Sang Pendakwah yang Membuatnya Masuk Bui

Halaman
123

Berita Terkini