Semasa hidupnya, Robby Sumampow dikenal dekat dengan para penguasa Orde Baru. Usahanya tersebar di banyak tempat.
TRIBUNJAMBI.COM - Lantas siapa sebenarnya Robby Sumampow, pengusaha asal Solo yang meninggal dunia?
Robby dikenal sebagai pengusaha yang dekat dengan Jenderal Benny Moerdani dan Robby Tjahjadi.
Menelusuri jejak masa lalu Robby Sumampow sangat menarik.
Robby Sumampow dan Robby Tjahyadi telah berteman sejak SMA di Solo.
Baca juga: Robby Sumampouw Meninggal Dunia, Konglomerat Asal Solo Drop 3 Minggu Lalu
Baca juga: Ada Bom Molotov di Restoran Legian Garden Malioboro, Hangus Terbakar Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja
Baca juga: Tabiat Asli Nella Kharisma Terbongkar, Sosok Ini Singgung Istri Dory Harsa, Kacang Lupa Kulitnya?
Mereka berdua pernah dipercaya Yayasan Dana Bakti Kesejahteraan Sosial sebagai pengelola judi Porkas pada zaman Orde Baru.
Keduanya juga pernah membuat film berjudul Tiada Jalan Lain (1972) yang diproduksi oleh PT Tunggal Djaya Film.
Semasa hidupnya, Robby dikenal dekat dengan para penguasa Orba yang dipimpin oleh Presiden Kedua Indonesia, Soeharto.
Itu terbukti dengan andil besar Robby Sumampow yang menjadi penyumbang dana dan mengelola kegiatan Pekan Olahraga dan Ketangkasan (Porkas).
"Bahkan saat Pemerintahan Soeharto mengadakan kegiatan Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB) yang sifatnya seperti judi, Robby ikut mendukung.
Dari sinilah dia kemudian dijuluki Raja Judi.
Robby juga memiliki kedekatan dengan pihak Kasunanan Surakarta.
Robby mendapat gelar Kanjeng Pangeran, sebagai bentuk penghormatan atas segala macam sumbangan yang pernah diberikan semasa hidupnya.
Pada 11 Oktober 2020 Robby Sumampow meninggal dunia di Singapura sekitar pukul 23.00 WIB.
Masuki Bisnis di Timor Timur
Memasuki Timor Timur (saat ini Timor Leste), Robby mendirikan took yang bernama Marina.
Toko tersebut menjual alat-alat pernanian, kebutuhan nelayan, dan sepeda.
Jenis barang yang didagangkan itu adalah yang telah diseleksi oleh Benny Moerdani.
Suatu kali jelang tanggal 17 Agustus, Benny meminta kepada Robby agar menjual bendera merah putih dan foto Soeharto.
Robby pun kemudian membeli satu gudang bendera.
Namun, saat bendera datang, tanggal 17 Agustus sudah lewat.
Akhirnya bendera dan foto itu dibagikan kepada warga secara cuma-cuma.
Tak lama kemudian utusan PBB tiba di Timtim, dan bendera yang dibagikan secara gratis itu berguna untuk menyambut wakil PBB.
Karier
Robby juga memiliki saham di perusahaan Indo Kordsa.
Per Juni 2020, saham Kordsa Teknik Tekstil AŞ sebesar 61,59%, Robby Sumampow 23,92%, PT Risjadson Suryatama 5,61%, Ievan daniar Sumampow 2,87%, Iefenn Andrianne sumampow 0,98%, dan investor lainnya termasuk publik 5,03%.
Baca juga: Robby Sumampouw Meninggal Dunia, Konglomerat Asal Solo Drop 3 Minggu Lalu
Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja Masih Ada, Jokowi Beri Arahan Ini Pada Menterinya
Robby pernah menjabat sebagai Komisaris Utama BRAM sejak tahun 2007, sebelumnya dia menjabat sebagai Direktur BRAM sejak tahun 1983.
Dia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Indo Kordsa Polyester, Direktur Eksekutif di Thai Indo Kordsa Co, Ltd., Komisaris Utama di PT Danasakti Securities, serta menjabat sebagai pimpinan di beberapa perusahaan.
Dia adalah Pembina di Yayasan Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Bendahara di Yayasan Bakti Kemanusiaan, Flores dan pendiri Yayasan Otomotif Indonesia.
Pria keturunan Tionghoa itu dikenal sebagai pengusaha properti dan hiburan, lantaran pernah mengelola Porkas, undian berhadiah yang dikelola secara legal di era pemerintahan Orde Baru saat itu.
Meninggal dunia
Pengusaha kawakan asal Kota Solo, Robby Sumampouw meninggal dunia di Singapura pada Minggu (11/10/2020) sekitar pukul 23.00 WIB.
Pria kelahiran Solo, 9 November 1944 tersebut, tutup usia pada 76 tahun usai menjalani perawatan di salah satu rumah sakit Singapura.
"Meninggal dunia kemarin malam, Minggu sekitar pukul 23.00 di Singapura," ungkap Pengurus Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) Sumartono Hadinoto saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/10/2020).
Ia mengatakan, kabar duka tersebut pertama kali diterimanya semalam dari salah satu teman sekira pukul 23.30 WIB.
Hingga akhirnya pada pukul 01.00 WIB, keponakan dari almarhum Robby mengabarinya secara langsung.
Sumartono menjelaskan, dirinya memang mengetahui jika sejak 3 pekan lalu rekannya tersebut pergi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ke salah satu rumah sakit di Singapura.
Menurutnya, saat itu kesehatan Robby hanya dikabarkan sedang drop hingga akhirnya menjalani perawatan di Singapura.
"Jadi memang drop saja, kan dia kadang pakai kursi roda juga. Jadi memang tiba-tiba drop dari tiga minggu lalu," terangnya.
Sumartono memastikan, jenazah almarhum Robby akan diterbangkan ke Solo dan disemayamkan di rumah duka Thiong Ting Solo.
Namun, terkait waktu pasti penerbangannya dari Singapura, ia belum mengetahui lebih lanjut.
"Jenazah akan diterbangkan ke Solo, cuma belum ngerti pesawatnya jam berapa, belum ada kabar. Nanti katanya mau dikabari kalau sudah pasti," tutupnya.
Pengusaha
Sementara itu berdasarkan catatan Kompas.com, Robby Sumampow memiliki aset berupa tanah seluas 3.000 meter persegi yang berlokasi di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Lahan itu pernah dijadikan tempat lokasi relokasi sementara para pedagang Blok G di pasar itu yang akan dirobohkan dan dibangun kembali.
Sementara itu mengutip Tribunnews, Robby Sumampow merupakan pengusaha yang dekat dengan Soeharto.
Dia juga identik dengan SDSB dan Porkas.
Itu terbukti dengan andil besar Robby yang menjadi penyumbang dana dan mengelola kegiatan Pekan Olahraga dan Ketangkasan (Porkas).
Namun pada 30 Agustus 2013, Robby Sumampow menyatakan memeluk Islam di depan Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.
Baca juga: Tabiat Asli Nella Kharisma Terbongkar, Sosok Ini Singgung Istri Dory Harsa, Kacang Lupa Kulitnya?
Baca juga: Arti Mimpi - Mimpi Menemukan Uang, Diberi Uang hingga Menghamburkan Uang, Pertanda Apa?
Baca juga: Usai Istirahat Makan, Buruh Massa Aksi Tolak UU Cipta Kerja Bersihkan Sampah dari Lapangan Gubernur
Dikompilasi dari artikel Tribunnewswiki berjudul Robby Sumampow dan Kompas.com berjudul "Pengusaha Robby Sumampow Meninggal Dunia"