Ternyata Begini Respon Tak Biasa Gibran Rakabuming Begitu Tahun Sandiaga Uno Jadi Juru Kampanyenya

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran Rakabuming Raka saat berbicara dalam acara Banteng Muda Indonesia (BMI) di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Minggu (10/11/2019).

Oleh karenanya, Gibran mengaku sudah menyiapkan inovasi dalam melangsungkan masa kampanyenya, termasuk saat melibatkan Sandiaga Uno dan Megawati.

"Nanti mungkin kita kemas (kampanye) secara daring. Tidak mungkin nanti Ibu Mega, Pak Sandi dan lain-lain kita datangkan di kampung-kampung atau kampanye akbar di lapangan," jelas Gibran.

"Kan sudah tidak ada lagi, semuanya harus beradaptasi secara daring."

"Yang penting komunikasi dengan warga tetap terjaga. Baik secara daring atau tatap muka yang penting komunikasi lancar," pungkasnya.

BREAKING NEWS: Rekor Lagi, Penambahan Pasien Covid-19 Jambi Hari Ini 25 Orang, Meninggal 3 Orang

Gibran: Kalah Ya Kembali Lagi Jadi Pengusaha

Calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku nothing to lose di Pilkada Solo 2020.

Gibran Rakabuming menegaskan tidak ada keharusan baginya untuk bisa menang di Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (30/9/2020).

Gibran Rakabuming Raka menjelaskan mengapa maju jadi wali kota Solo tahun 2020, ditayangkan dalam acara Mata Najwa, Rabu (30/9/2020). (youtube najwa shihab)
Putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku akan kembali jadi seorang pengusaha andai nantinya kalah dari pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo atau Bajo.

Ia juga memastikan selama proses pilkada selalu menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, termasuk tidak memaksakan masyarakat untuk memilih dirinya dan pasangannya, Teguh Prakosa.

"Saya katakan saya ini orangnya nothing to lose. Mau menang ya alhamdulillah, kalah ya enggak apa-apa, saya kembali lagi jadi pengusaha," ujar Gibran.

"Sekali lagi tidak ada keharusan untuk mencoblos saya. Silahkan saya kembalikan ke warga Solo, mau nyoblos boleh, mau nyoblos Pak Bagyo silahkan," tegasnya.

"Ini demokrasi, tidak ada pemaksaan. Semua proses sudah saya lalui."

Sementara itu terkait polemik antara pilkada ditunda atau dilanjutkan, Gibran mengaku sebagai peserta atau kandidat tidak mempunyai kewenangan.

Menurutnya, keputusan penuh berada di tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Halaman
123

Berita Terkini