Bantah Pergantiannya Sebagai Panglima TNI Karena Nobar G30S/PKI, Gatot Nurmantyo Itu Persepsi Publik

Editor: rida
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JENDERAL TNI (Purn) Gatot Nurmantyo saat berkunjung ke Menara Kompas, Jakarta, Senin (23/4/2018).

TRIBUNJAMBI.COM- Beberapa terakhir tengah viral pernyataan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang mengaku pergantian dirinya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) karena perintah menonton film G30S/PKI.

Pernyataan ini menimbulkan polemik dan reaksi cukup keras dari orang-orang di istana.

Dari 900-an Rumah Ibadah di Tanjabtim, Pemkab Ungkap Kriteria Proposal Bisa Lolos

Ssssttt Diam-diam Ternyata Ryochin Sudah Pernah Datangi Rumah Luna Maya di Bali Loh

APS Harusnya Sudah Dibersihkan, KPU Bungo akan Turun Langsung Boyong Intansi Terkait

Dilansir TribunJakarta.com pada kanal YouTube Tv One News pada Jumat (25/9), Gatot Nurmantyo menyangkal alasannya dicopot karena hal tersebut.

Padahal sebelumnya melalui kanal YouTube Hersubeno Point, Gatot menjelaskan jika pergantian jabatannya sebagai Panglima TNI berkaitan dengan instruksinya untuk memutarkan film G30S/PKI.

"Saat saya menjadi Panglima TNI, saya melihat itu semuanya maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton G30S/PKI. Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai saya sebut saja PDI menyampaikan, 'Pak Gatot, hentikan itu. Kalau tidak, Pak Gatot akan diganti'," ujar Gatot Nurmantyo dalam sebuah tayangan YouTube, Rabu (23/9/2020).

Pengakuan Nafa Urbach, Sempat Mau Bunuh Diri Bongkar Masa Lalu Kelam Saat Bersama Zack Lee

Permintaan Gading Marten ke Gisella Anastasia Ini Dilanggar, Jadi Alasan Ayah Gempi Tak Mau Rujuk?

Hilal Terima SK Peltu Bupati Sarolangun Gantikan Cek Endra, Tanpa Fasilitas Bupati

"Saya bilang, 'Terima kasih', tapi justru saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya, dan benar-benar saya diganti," terang Gatot Nurmantyo.

Lantas bagaimana hal yang sebenarnya terjadi?

Gatot Nurmantyo menyatakan, ia tak pernah mengatakan jika dirinya dicopot karena perintah nonton film G30S/PKI.

"Saya gak pernah mengatakan itu tetapi hal tersebut merupakan persepsi publik," ujar Gatot Nurmantyo.

BREAKING NEWS Siang Ini Penjabat Gubernur Jambi Dikukuhkan, Fachrori Umar Cuti

Bocoran One Piece Chapter 991, Page One dan Ulti Muncul Serang Kelompok Topi Jerami

Muklis Mumu, Satpam Ganteng yang Dulu Dekat Julia Perez, Nasibnya Kini yang Tak Lagi Jadi Security

Ingin Jemput Teman Wanitanya di Desa Sembubuk, Warga Talang Banjar Malah Dibegal Lima Pemuda

Gatot lantas menjelaskan proses yang dijalaninya untuk menjadi Panglima TNI.

"Prosesnya tiga kali. Ketika itu Pak Jokowi menyampaikan agar saya menjadi Panglima TNI tetapi saya bilang 'jangan pak, situasinya belum pas', bahkan saya menyarankan Marsekal Agus yang jadi Panglima TNI waktu itu," ucap Gatot.

Meski demikian, Gatot menyatakan, ia mendapatkan informasi dari Ketua DPR RI Setya Novanto saat bertemu di Singapura.

"Saat itu saya mengatakan tak ada keinginan untuk menjadi Panglima TNI, terus saya jelaskan alasannya. Lalu, 2 minggu kemudian saya dihubungi Setnov dan menyatakan ia mendapat surat dari Presiden Jokowi."

"Isinya Jokowi mengajukan Gatot Nurmatyo sebagai calon tunggal Panglima TNI. Terus Setnov nanya surat ini diapakan? ya saya bilang ada dua cara yakni disobek-sobek atau terserah Pak Ketua," beber Gatot Nurmatyo.

Gatot menjelaskan, bukan ia tak berkeinginan menjadi Panglima TNI namun situasinya yang kurang pas.

"Saat itu beliau baru saja menjabat. Bahkan saya pernah bercanda 'Pak Presiden saya boleh bicara dengan bebas? Bapak kan Presiden tetapi tak memegang DPR, Kepolisian, Kejaksaan dan TNI. Bahkan ia hanya memegang kasat karena kita tahu ia dipilih sebagai presiden karena rakyat, di DPR dia gak punya partai," imbuh Gatot Nurmatyo.

Lebih lanjut, Gatot menyatakan, masa jabatannya sebagai Panglima TNI itu bergantung pada Presiden RI karena itu merupakan hak prerogatifnya.

"Saya diangkat hari ini, diberhentikan besok juga gapapa. Sebelum pensiun juga boleh makanya saya gak pernah bilang dicopot, saya diberhentikan," ujar Gatot.

Terkait seorang sahabat di PDIP yang mengingatkannya agar tak melanjutkan anjuran menonton film G30S/PKI, Gatot menuturkan, peringatan tersebut yang menyakinkan dirinya untuk terus melanjutkan perintah nonton bareng.

"Jadi saya tegaskan bukan karena itu, tetapi bisa saja terjadi seperti itu," papar Gatot Nurmantyo.

Gatot menuturkan, sosok yang memberikan peringatannya itu merupakan senior di PDIP.

"Mungkin saja dia sayang sama saya sehingga menyampaikannya, 'Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak pasti Pak Gatot akan diganti," kata Gatot Nurmantyo.

Gatot menjelaskan, peringatan itu disampaikan elite PDIP ketika bertemu secara tak resmi.

Istana Buka Suara

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian membantah bahwa pergantian mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo karena pemutaran film G30S/PKI.

Hal itu disampaikan Donny menanggapi pernyataan Gatot yang menyatakan ia diganti sebagai Panglima TNI karena menginstruksikan pemutaran film G30S/PKI di institusi TNI.

"Kalau untuk itu kan karena memang sudah masa jabatan Pak Gatot sudah selesai dan memang sudah waktunya pergantian rutin pimpinan TNI. Jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemutaran G30S," kata Donny saat dihubungi, Rabu (23/9/2020).

"Jadi saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan antara pemutaran film G30S dengan pencopotan beliau," ucap Donny.

Ia menambahkan, setiap pimpinan TNI-Polri terikat masa jabatan sehingga pasti akan dilakukan pergantian.

Ia pun mengatakan, pergantian Panglima TNI dari Gatot ke Marsekal Hadi Tjahjanto tidak dilakukan di tengah jalan.

"Semua pimpinan apakah TNI-Polri pasti kan ada masa jabatan dan ketika memang masa itu berakhir kan pasti akan ada pergantian. Kan beliau tidak dicopot di tengah jalan kan? Beliau memang sesuai dengan masa jabatan dan sifatnya rutin," lanjut Donny.

PDIP Tanggapi

Politikus PDIP Mayjen TNI (Purn) Tb Hasanuddin menepis kaitan antara nonton bareng dengan penggantian panglima TNI pada tiga tahun silam itu.

"Tak ada hubungannya sama sekali. Yang bersangkutan (Gatot Nurmantyo,-red) memang sudah mendekati selesai masa jabatannya dan akan segera memasuki masa pensiun," kata politikus PDIP Mayjen TNI (Purn) Tb Hasanuddin, dalam keterangannya, Rabu (23/9) kemarin.

Dia mengatakan berdasarkan ketentuan Gatot pensiun pada 1 April 2018.

Ketika itu Gatot naik menjadi Panglima TNI pada 8 Juli 2015 dan pergantian Panglima TNI dilakukan pada 8 Desember 2017.

"Kalau dihitung setelah selesai melaksanakan jabatan jadi Panglima TNI, masih ada sisa waktu 3 bulan sampai dengan akhir Maret, tapi itu hal yang lumrah. Tidak harus lepas jabatan itu tepat pada masa pensiun, banyak perwira tinggi sebelum pensiun sudah mengakhiri jabatannya," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Menyangkal Dicopot Karena Putar Film G30S/PKI, Gatot Ungkap Bertemu Senior PDIP: Dia Sayang Saya

Berita Terkini