Grace Natalie memiliki karir di dunia jurnalistik.
Awal perkenalannya dengan dunia jurnalistik adalah saat dirinya mengikuti kompetisi SCTV Goes To Campus.
Perempuan yang mengenyam pendidikan menengahnya di SMAK 3 BPK Penabur, Jakarta ini berhasil meraih kemenangan untuk wilayah Jakarta.
Ketika ditandingkan lagi di tingkat nasional, ia masuk lima besar.
Sejak itulah, perempuan yang berkuliah di jurusan akuntansi di IBII (Institut Bisnis dan Informatika Indonesia) itu, masuk masuk ke dunia pertelevisian.
2. Karier dunia jurnalistik
Karier Grace Natalie di dunia jurnalistik dimulai melalui jalan SCTV Goes to Campus ini.
Tak hanya di satu media atau satu program, karir Grace Natalie berpindah-pindah.
Lulus kuliah, dia menjadi salah satu penyiar Liputan 6.
Kariernya makin menanjak dalam waktu tiga tahun dan ia sempat berpindah-pindah stasiun TV.
Dari SCTV ia pindah ke ANTV, dan tak lama kemudian dari ANTV ia pindah lagi ke TVOne mengikuti seniornya, Karni Ilyas.
Pada bulan Januari hingga April 2009, Grace Natalie mengikuti kursus kilat di Maastricht School of Management, Belanda.
Kursus itu ditempuhnya ketika bekerja di TVOne.
• Protes Belajar Daring, Emak-emak di Padang Pakai Seragam SD Saat Upacara Kemerdekaan
Kehebatannya di dunia jurnalistik tak perlu diragukan lagi.
Dia pernah beberapa kali melakukan wawancara ekslusif dengan tokoh-tokoh internasional seperti misalnya Abhisit Vejjajiva (Perdana Menteri Thailand), Jose Ramos Horta (presiden Timor Leste), Steve Forbes (CEO Majalah Forbes), George Soros, dll.
Saat ditugaskan di dalam studio, Grace juga masih sering turun ke lapangan melakukan peliputan.
Bahkan, ia meliput peristiwa-peristiwa yang berisiko seperti tragedi tsunami Aceh pada akhir 2004, meletusnya Gunung Talang di Sumatera Barat yang saat itu tengah berstatus "Awas", dan konflik horizontal di Poso, Sulawesi Tengah.