Pria di Sumut Gantung Jasad Istri Kedua di Truk, Sang Anak Lihat Saat Ayahnya Mencekik

Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Berdasarkan hasil visum, tambah Kasat Reskrim, banyak ditemukan luka di mulut, tangan, dan kaki korban, serta kehabisan oksigen.

Menurut Rifki, leher korban diikat dengan jilbab oleh pelaku.

“Dugaan awal seolah-olah korban memang bunuh diri. Tapi, setelah kita lihat ada bekas dan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya, maka kami melakukan penyelidikan sambil menunggu hasil visum.

“Karena ada luka-luka mencurigakan, kita juga memeriksa sejumlah saksi termasuk istri pertama dan anak pelaku,” tandas Rifki.

• Pelayanan Prima Tetap Dirasakan Walau Dalam Pemberlakuan Physical Distancing

Setelah melakukan penyelidikan, lanjut Kasat Reskrim, pihaknya menetapkan M sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap istri keduanya, Arini.

“Tersangka sekarang sudah kita tahan di Mapolres Bener Meriah,” ujarnya.

Sedangkan MN (44) dan DP (20), menurut Kasat Reskrim, tidak ditahan karena mereka sangat kooperatif dan membantu polisi dalam memberikan keterangan untuk mengungkap kasus yang sempat menggegerkan warga setempat.

“Selanjutnya, kita akan panggil saksi-saksi lain untuk memperlancar pengusutan kasus ini,” demikian Kasat Reskrim Polres Bener Meriah, Iptu Rifki Muslim SH.

Sebelum ditemukan meninggal, Arini (35), korban pembunuhan oleh suami keduanya M (40), ternyata menelepon anak kandungnya, Uan Maharani (17).

Uan selama ini tinggal bersama neneknya di Desa Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Arini menghubungi Uan pada Senin (10/8/2020) malam sekitar pukul 19.00 WIB atau sehari sebelum ia ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

• Pembantu yang Cabuli Bayi di Padang Sempat Konsumsi Sabu Sebelum Beraksi, Kejiwaannya Diperiksa

Pada malam itu, Uan bersama neneknya sedang menonton televisi di rumah.

Tiba-tiba masuk telepon dari ibunya yang tinggal di kampung Dusun Karang Anyar, Kampung Karang Rejo, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.

“Mama di sini nggak tahan, Mama pengen pulang, Mama di sini dipukuli dek,” ujar Uan, meniru ucapan ibunya melalui telepon.

“Saya hanya bilang ke mama, ya sudah ma, pulang ke sini.

Halaman
123

Berita Terkini