TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI -- Permasalahan lingkungan di wilayah ASEAN terutama di Indonesia masih menjadi topik utama, masih muncul masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup, termasuk kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Fakultas hukum universitas jambi turut ambil bagian dalam perspektif hukum internasional dan hukum di Indonesia, bagaimana permasalahan lingkungan ini bisa diselesaikan.
Fakultas Hukum Universitas Jambi menggelar Seminar Internasional “A better Environment for All” Toward ASEAN Haze-Free Region, atau “Lingkungan Yang Lebih Baik Untuk Semua” Menuju Kawasan bebas Asap ASEAN. Dilaksanakan melalui aplikasi Zoom yamg didukung oleh Pusat Studi ASEAN Fakultas hokum universitas jambi, Jambe Law Journal dan Undang Jurnal Hukum.
• Sejarah Minuman Coca Cola, Ada Kisah Tragis yang Dialami Sang Penemu Minum Bersoda Itu
• Modus Minta Pulsa, Nama dan Foto Profil Ketua KPU Sarolangun Dicatut Oknum Tak Bertanggung Jawab
• Siapakah Pemilik Coca-Cola? Perjalanan Hidup Cara Berkuasa di Lebih 200 Negara
Topik yang diangkat “A better Environment for All” Toward ASEAN Haze-Free Region, inline dengan pelaksanaan kerjasama fakultas hukum UNJA dengan Direktorat jenderal kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri terkait pelaksanaan Pusat studi ASEAN yang fokus pada lingkungan dan kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, Seminar ini bagian dari implementasi kolaborasi akademi melalui Join Research Fakultas Hukum Universitas Jambi dengan Faculty of Law Rangsit University Thailand.
Sumber daya alam yang melimpah dan posisi strategis dari provinsi jambi dalam menghadapi persoalan kebakaran hutan dan lahan, masih butuh perhatian dari semua pihak, walaupun aturan mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan telah ada di tingkat ASEAN, Nasional, maupun Lokal.
Kenyataan problem ini masih terjadi sehingga tidak hanya berdampak pada lingkungan di tingkat lokal, nasional dan ASEAN. Berdasarkan hal tersebut, Fakultas hukum universitas jambi bekerjasama dengan Direktorat Jenderal kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mendirikan Pusat Studi ASEAN.
Pusat Studi ASEAN Universitas Jambi diharapkan berperan aktif dalam pilar Sosial Budaya melalui focus area lingkungan hidup dan sumber daya alam dalam pengembangan sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat.
• Ini Kronologi dan Dugaan Penyebab Terjadinya Ledakan Dahsyat di Lebanon yang Tewaskan 78 Orang
• Bongkar Peruntungan Shio Hari Rabu 5 Agustus 2020, Babi Misterius, Tikus Istimewa & Kelinci Bersabar
• Jadi HRD Gadungan, Pria Ini Berhasil Mencabuli 4 Korban dan Terima Uang hingga Jutaan Rupiah
Acara dibuka oleh Dekan FH UNJA Dr.Helmi,S.H.,M.H. Selasa (4/8). Melalui siaran langsung aplikasi Zoom, dengan peserta sebanyak 173 orang dari dalam negeri dan luar negeri.
Menurut Dekan FH Dr.Helmi, persoalan lingkungan saat ini masih menjadi perhatian kita semua, akibat ulah manuasia dan ketidaks eimbangan alam.
“Alam ini butuh perhatian kita, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi setiap tahun menyebabkan kabut asap hingga Negara lain, tentunya akan berdampak terhadap pencemaran udara”,ujarnya
Hadir sebagai pembicara pada Webinar ini, Riaz J.P.Saehu dari Kemenlu RI, Prof.Prasit Aekaputra dari Rangsit university Thailand, Dr.Thanes Sucharikul dari Rangsit university, dan Retno Kusniati,S.H.,M.H dari Universitas Jambi.
Dengan moderator/Komentator, Dr.H.Jaka Triyana,S.H.,M.A.,LL.M dari Universitas Gajah Mada, Prof.Zuhairah Ariff Abd Ghadas dari Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia, Prof.Ros Vickers dari Charles Darwin University Australia, Arie Afriansyah dari universitas Indonesia, dan dr.Arrie Budhiartie,S.H.,M.Hum dari Universitas Jambi.
Prof.Prasit Aekaputra menjelaskan dari sisi Hukum internasional hari ini dan perlindungan atmosfir, Bagaimana hukum internasional mengatur wilayah suatu Negara dan pentingnya kedaulatan udara dengan menjaga atmosfir tetap terjaga dengan baik.
Sementara itu, Dr.Jaka Triyana dari universitas Gajah Mada Jogjakarta, mengutip kalimat Ghurni Bhatacharya yang menyatakan “Importance of Disaster Management In Environment Protection leaps off with the essence of the fact that environment ,climate change ,sustainability are crucial for human existence.”