TRIBUNJAMBI.COM - Meski Indonesia kini tengah menghadapi virus corona (Covid-19) yang cukup berat, nyatanya pemerintah tidak bisa lengah di sektor lain.
Termasuk dalam dunia militer.
Bahkan, demi memperkuat kekuatan militer Indonesia, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah mengutarakan minatnya untuk membeli jet tempur baru.
Di mana jet tempur yang dimaksud adalah jet tempur Eurofighter Typhoon dari Austria.
• Tetiba Siaga Perang Dunia 3, Perancis Bangun Fusi Nuklir Terbesar, Gandeng 8 Militer Kuat di Dunia
• Penampakan Asli VS Terduga Ikut Prostitusi Online Saat di Polresta Lampung, Pakai Jaket Hoodie
• Nikita Mirzani beri Klarifikasi Soal Tagih Utang ke Billy Syahputra Lewat Medsos: Gue Kecewa
Kabar tersebut berhembus setelah Prabowo mengirim surat kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner soal tawaran untuk membeli 15 pesawat bekas milik Austria itu.
Apa kehebatan jet tempur tersebut sehingga dilirik oleh Prabowo?
Berikut perbandingan Eurofighter Typhoon dengan Dassault Rafale dan Sukhoi SU-35, para kompetitor yang juga sempat dilirik oleh Prabowo:
• Kakak Kandung Gembong Narkoba Nekat Jadi Kurir Sabu,Menanggung Hidup Anak Freddy Budiman
• Daftar Paket Internet Murah Telkomsel, XL hingga Indosat Ooredoo, Lancar Buat Belajar dari Rumah
• Download Lagu MP3 Sholawat Islami Nissa Sabyan Full Album, Ada Video Religi Terbaru Sambut Idul Adha
Eurofighter Typhoon
Dalam laman resminya, disebutkan bahwa pesawat jet ini mampu memuat hingga enam bom, enam rudal, meriam, dan pod penargetan.
Jet ini dibekali dua mesin eurojet EJ200 bertenaga tinggi dan ringan, mampu mendorong pesawat dengan kecepatan mencapai 2.0 mach atau sekitar 2.469 kilometer per jam.
Eurofighter Typhoon mempunyai panjang 15,96 meter, lebar sayap 10,95 meter, dan dapat terbang mencapai ketinggian hingga lebih dari 55.000 kaki.
Soal sensor, pesawat jet ini dilengkapi dengan pirate infrared sensor, sebuah sensor petama di dunia yang berasal dari spesifikasi sistem senjata yang ideal untuk radar dan sistem pertahanan (DASS).
System Sub AIDS Defensif (DASS) yang terdiri atas Electronic Support Measures dan Electronic Counter Measures mampu meningkatkan daya komputasi untuk mendukung perlindungan dari ancaman musuh.
Sistem Laser Designator Pod (LPD) memungkinkan jet tempur ini untuk mengunci dan menyerang target secara tepat.
• Aksi Damai Minta Usut Tuntas Pelaku PETI, Orator: Siapa yang Bisa Membuktikan Kapolsek Ditusuk
• Streaming BTS di SCTV & Indosiar Waktu Indonesia Belanja dari Tokopedia Pukul 20.00 WIB
• Ingin Punya Adik Perempuan, Wanita Ini Nekat Culik Bocah 3 Tahun, Ibu Tahu Anaknya Jadi Penculik
Sukhoi SU-35