TRIBUNJAMBI.COM - Sempat diduga korban pembunuhan, akhirnya Editor Metro TV Yodi Prabowo meninggal dunia akibat Bunuh Diri.
Benarkah editor Metro TV tersebut meninggal dunia karena Bunuh Diri.
Kesimpulan tersebut disampaikan Polda Metro Jaya menyimpulkan tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo karena Bunuh Diri.
• Bacaan Niat dan Tata Cara Salat Idul Adha 2020 saat Pandemi Covid-19 dari Kemenag RI
Yodi mengalami depresi berat hingga nekat mengakhiri hidupnya dengan pisau dapur di tempat sepi di pinggir Tol JORR ruas Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, 8 Juli dinihari.
Jenazahnya baru ditemukan dua hari kemudian pada 10 Juli 2020.
• Komunitas Ralu Jambee, Menangkap Ular Tanpa Perlu Menyiksanya
Ampetamine bisa didapat dari ekstasi dan pil stimulan lainnya.
"Almarhum mengonsumsi narkoba ampetamine saat meninggal serta tiga hari sebelumnya," kata Arif di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).
Bahkan kata Arif dari hasil pemeriksaan darah dan rambut Yodi, diketahui ia sudah cukup lama mengkonsumsi narkoba jenis ampetamin.
Meski begitu Arif enggan menjelaskan berapa lama Yodi sudah mengkonsumsi narkoba.
• Hukum Arisan Kurban Hewan yang Banyak Dilakukan, Bolehkah? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
"Intinya, almarhum sudah cukup lama menggunakan narkoba," katanya.
Arief juga mengatakan, hasil forensik dipastikan Yodi tewas karena benda tajam atau pisau.
“Kesimpulan sebab mati korban kekerasan senjata tajam di leher. Selanjutnya screening narkoba di dalam urine kami temukan kandungan ampetamine positif,” kata dokter Spesialis Forensik ini.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menuturkan dari sejumlah fakta yang diungkap pihaknya, ditambah keterangan ahli, diketahui bahwa pemicu utama atau penyebab utama Yodi mengalami depresi adalah karena ia mengalami sakit kelamin, padahal tahun depan ia akan menikah dengan kekasihnya Suci.
"Jadi penyebab utamanya, karena dia sakit kelamin padahal berencana menikah tahun depan dengan kekasihnya. Ini membuatnya depresi hingga akhirnya bunuh diri," kata Tubagus kepada Warta Kota, usai konpers terkait kasus tewasnya Yodi Prabowo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).
Hal itu kata Tubagus disimpulkan setelah pihaknya meminta keterangah ahli psikologi forensik.