Setelah melakukan pembunuhan, tersangka langsung keluar melalui pintu depan rumah korban dan mengunci rumah korban dari luar.
Kemudian kunci tersebut diselipkan masuk ke dalam rumah melalui celah bawah pintu," jelasnya.
Jasad EY ditemukan oleh rekannya karena curiga korban sudah tiga hari tidak masuk sekolah.
Korban juga dirampok
Selain hendak memperkosa dan membunuh perempuan guru SD, pelaku yang merupakan tetangga korban juga diduga merampok ponsel dan laptop milik ibu malang itu.
Muhammad Gani (57), kakak kandung korban mengatakan, barang beharga milik adiknya yang hilang itu adalah dua unit ponsel dan laptop. Seluruh barang itu diduga kuat dibawa kabur oleh pelaku.
"Laptop, printer, handphone hilang. Kemungkinan itu yang diambil pelaku," kata Gani saat ditemui di depan ruang jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Kamis (9/7/2020).
Menurut Gani, ia mendapatkan kabar korban meninggal sekitar pukul 09.00 WIB setelah dihubungi oleh keluarganya. Setelah itu, ia langsung menuju ke rumah korban untuk membantu proses evakuasi.
Ketika ditemukan, kondisi tubuh korban dimasukkan ke ember dan lehernya dijerat dengan ikat pinggang.
"Saya yang angkat jenazahnya tadi, kondisinya sudah kaku,"ujarnya.
Gani tak sedikit pun mendapatkan firasat adik ketiganya tersebut akan meninggal dengan kondisi tragis.
Sebab, pada Selasa (7/7/2020) EY masih membuat status Whatsapp berupa foto bersama guru di tempatnya bekerja.
"Saya tinggal di Palembang, korban ini di Banyuasin sendirian. Dengan suaminya sudah pisah sejak tujuh tahun lalu, saya harap pelakunya cepat tertangkap," ungkapnya.
Informasi terbaru menyebutkan bahwa pelaku sudah ditangkap.
Dia adalah tetangganya sendiri berinisial AR.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kejahatan Keji Pemuda 18 Tahun: Perkosa, Bunuh dan Rampok Guru SD"