TRIBUNJAMBI.COM - Obat Deksametason ( Dexamethasone ) kini mulai ramai diberitakan mampu melawan penyakit virus corona atau Covid-19.
Diketahui para ilmuan Inggris mengakui jika pasien yang mengkonsumsi Deksametason, risiko kematian berkurang sekitar sepertiga.
Selain itu, harga obat Deksametason juga murah.
Ahli virologi Steven Van Gucht menyebut penelitian soal obat Deksametason ini cukup menjanjikan.
Dilansir situs BBC, Deksametason mengurangi angka kematian yang paling terpengaruh oleh Covid-19 hingga sepertiganya.
Setelah pengumuman itu, pemerintah Inggris mengatakan perawatan akan segera digunakan untuk merawat pasien yang terkena.
• Harga Obat Berbasis Dexamethason Dijual Tak Sampai Rp 100 Ribu, Dipercaya Ampuh Obati Virus Corona
• Dexamethasone Terbukti Mampu Selamatkan Nyawa Pasien Virus Corona, Daftar Obat Dijual di Indonesia
• Daftar Obat Berbasis Dexamethasone di Indonesia, Dipercaya Ampuh Sembuhkan Covid-19
"Dexamethasone adalah obat pertama yang telah diamati untuk meningkatkan kelangsungan hidup dalam kasus Covid-19," kata para pemimpin Trial Recovery Inggris.
Menurut mereka, "satu dari delapan kematian dapat dicegah berkat perawatan ini pada pasien yang menjalani pernapasan buatan."
"Ini adalah terobosan besar dalam mencari cara baru untuk merawat pasien Covid," kata Profesor Stephen Powis, direktur medis NHS, layanan kesehatan masyarakat Inggris.
"Manfaat bertahan hidup sangat penting pada pasien yang cukup sakit untuk membutuhkan oksigen dan untuk siapa deksametason sekarang harus menjadi pengobatan utama," kata salah satu pemimpin studi Pemulihan, Peter Horby dari Oxford University.
"Dexamethasone tidak mahal, sudah ada di pasaran dan dapat segera digunakan untuk menyelamatkan nyawa di seluruh dunia," katanya.
Anti Inflamasi
Obat ini sudah digunakan dalam banyak indikasi untuk efek anti-inflamasi yang kuat.
Dalam studi pemulihan, 2.104 pasien menerima perawatan ini (secara oral atau intravena) selama 10 hari.
Dibandingkan dengan 4.321 pasien lain yang belum menerimanya, para peneliti menemukan bahwa pengobatan mengurangi angka kematian sebesar sepertiga pada pasien yang memakai ventilasi buatan.